PASBAR, SWAPENA -- Ratusan masyarakat Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Pasaman Barat (Pasbar) yang tergabung pada anak cucu kemenakan pemangku adat Kinali mendatangi kantor Badan Musyawarah (Bamus) dan kantor walinagari setempat, Rabu (16/2). Mereka menyampaikan kerisauan akan ninik mamak yang dilahirkan sekelompok orang belum lama ini. Mereka juga menuntut netralitas pemerintahan nagari terkait persoalan itu.
Firdaus dalam orasinya minta agar Pj. Walinagari Kinali menolak ninik mamak dadakan. Mereka juga mendesak Bamus nagari agar segera melakukan rapat luar biasa guna menentukan keabsahan Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang sesungguhnya sesuai aturan dan peraturan yang ada.
Disuarakan, perbuatan pihak yang menamakan KAN wilayah Raja Kerajaan Adat Kinali ini diduga sudah menyalahi adaik lamo pusako usang yang berlaku di Kinali sesuai adaik salingka nagari, sehingga mengakibatkan perpecahan di tengah masyarakat kaum adat. Sejak persoalan ini ada, ninik mamak pemangku adat yang sah warih bakaturunan/turun temurun kini seolah-olah dikebiri hak dan kewenangannya sampai ke tingkat pemerintahan nagari oleh KAN.
Saat menerima peserta aksi damai di depan Kantor Bamus, Ketua Bamus Nagari Kinali, Ali Azwar berjanji pihaknya akan segera memanggil Pj. Walinagari untuk membicarakan tuntutan masyarakat, dengan harapan persoalan tersebut dapat jernih dan Kinali tenteram.
Menanggapi tuntutan masyarakat tersebut, atas nama Pj. Walinagari Sekretaris Nagari Kinali Syafril Anwar, SH berjanji akan duduk bersama dengan Bamus selaku mitra pemerintahan.
Aksi damai tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat Polri dan TNI. (ad)