PADANG, SWAPENA -- Melonjaknya harga kedelai sebagai bahan pokok pembuatan tempe akhir-akhir ini juga berdampak pada pengusaha pabrik rumahan pembuat tempe di Kota Padang.
Zainal Efendi (72), salah seorang pengusaha tempe di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, terancam gulung tikar.
Zainal Efendi meyebutkan harga satu karung kacang kedelai saat ini mencapai Rp585 ribu, sama dengan harga Rp11.700 per Kilogramnya.
Semenjak pandemi katanya lagi, harga kedelai ini sudah mulai tidak stabil, yang mana jika turun Rp2.000, besok naiknya hingga Rp5.000, begitu seterusnya hingga saat ini yang begitu berdampak.
"Kalau nanti harga per karungnya tembus hingga Rp600 ribu, otomatis produksi tempe kami tidak bisa dilanjutkan," tuturnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, dengan harga kedelai saat ini, produksi tempenya hanya untuk memenuhi permintaan konsumen yang sudah berlangganan sejak lama, dan dari hasil produksi itu hanya bisa untuk sehari-hari.
"Dari hasil produksi tempe ini, hanya bisa dibelikan kembali bahan pokok dan untuk makan kita sehari-hari saja, kemudian itupun kita harus menutupi dengan modal lain atau berhutang untuk membeli bahan pokok lagi," jelasnya.
Dari produksi biasanya selama Pandemi ini, Zainal bisa memproduksi Tempe dengan 8 karung Kedelai, namun dua bulan terakhir ini hanya bisa memproduksi Tempe dengan 3 karung Kedelai saja.
Ia menambahkan sudah lebih kurang 40 tahun usaha pabrik rumahan ini ia kelola, dan mulai berdampak semenjak masuknya Pandemi Covid-19.
"Sebelumnya kita bisa mempekerjakan 6 karyawan, dan hingga saat ini hanya bisa maksimal dua orang saja," ungkapnya lagi.
Zainal berharap keadaan ini semoga cepat diatasi oleh Pemerintah, bagaimana harga kacang Kedelai ini bisa normal kembali, atau ada bentuk bantuan subsidi pemerintah, agar usahanya bisa tetap berproduksi. (mc/pdg)