PADANG, SWAPENA -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi menerima penghargaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang atas dedikasinya mendukung gerakan kepalangmerahan sebagai Ketua PMI sejak 2014 hingga 2021 di ibukota Provinsi Sumbar tersebut. Penghargaan diserahkan Ketua PMI Padang, Zulhardi Z. Latif, dirangkaikan dengan silaturahmi dan audiensi dengan pengurus PMI, di ruang tamu Gubernuran Sumbar, Jumat (4/2).
Menurut Zulhardi, sangat banyak prestasi yang ditorehkan PMI Padang selama lebih kurang tujuh tahun di bawah kepemimpinan Mahyeldi.
"Salah satunya adalah bisa memotivasi para pendonor serta mencetuskan reward umroh bagi pendonor darah 130 kali. Tentu masih banyak program Buya yang lainnya dan kami berharap mudah-mudahan program-program yang sudah dicetuskan itu bisa kita lanjutkan," kata Zulhardi.
Gubernur Mahyeldi mengucapkan selamat atas kepengurusan PMI Padang yang baru. Ia mengajak seluruh pengurus PMI Padang untuk terus mendorong keinginan masyarakat Kota Padang untuk menjadi donor sukarela.
"Terus dorong dan koordinasi dengan PMI provinsi. Ini penting karena memang donor darah ini sangat diperlukan. Salah satu caranya bisa dengan menampilkan update informasi tentang berapa stok dan kebutuhan darah disertai nomor kontak yang bisa dihubungi atau bagaimana cara menjadi donor sukarela, sehingga masyarakat termotivasi," ujar Buya Mahyeldi.
Dalam audiensi ini, PMI Kota Padang juga menyampaikan beberapa program donor yang akan dilaksanakan di Kota Padang, diantaranya program Donor Ramadhan di salah satu pusat perbelanjaaan di Kota Padang.
Sementara itu, terkait kondisi pendonor sukarelawan di Kota Padang saat ini, menurut Zulhardi mencapai lima ribu lebih pendonor sukarela yang mendonorkan darahnya setiap 3 bulan sekali. Pendonor tersebut berasal dari perorangan maupun dari instansi pemerintah maupun swasta seperti PT Semen Padang, dan Dinas Perdagangan yang selalu rutin berdonor.
"Kita berharap kepada ASN Pemprov khususnya OPD yang memiliki banyak SDM bisa menyumbangkan darahnya ke PMI . Saat sekarang ini kita masih kekurangan, apalagi sejak pandemi covid, jumlah pendonor menurun karena takut ketularan. Rata-rata PMI kekurangan 1000 kantong darah setiap bulannya," ucap Zulhardi. (mmc)