PADANG, SWAPENA -- Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi mengajak segenap perusahaan farmasi yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi, untuk mengembangkan pemanfaatan tanaman obat yang potensi ketersediaan sumber daya alamnya melimpah, sehingga mudah dijadikan bahan baku untuk pengembangkan industri ini.
Demikian disampaikan gubernur saat membuka secara resmi Musyawarah Daerah ke-X GP Farmasi Indonesia, Sumatera Barat, di Santika Premiere Hotel, Padang, Sabtu (12/2).
Menurut Gubernur Mahyeldi, banyak jenis tanaman endemik yang bermanfaat bagi kesehatan. Jika dikelola dengan dengan baik dan optimal, potensi itu bisa berkembang menjadi industri yang memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Di antaranya yang saat ini sedang di budidayakan adalah tanaman Taxus Sumatrana sebagai tanaman yang berkhasiat sebagai obat kanker.
"Alhamdulillah bahan tanaman obat di negeri kita melimpah, termasuk yang khusus Sumatera Barat, ada Taxus Sumatrana. Kita kaya potensi ini. Pemanfaatan Taxus Sumatrana sebagai pohon yang berkhasiat obat di Indonesia belum banyak dilakukan. Termasuk gambir, punya banyak kegunaan dan Sumbar adalah pemasok 80 persen ekspor gambir nasional. Ini harus bisa kita sinergikan," kata Mahyeldi.
Apalagi dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat di masa pandemi, ini sangat strategis. "Apalagi informasi dari Farmasi Indonesia, bahwa selama ini obat-obat yang digunakan diproduksi dalam negeri mencapai 90 persen. hanya 10 persen dari luar negeri. ini suatu berita yang menggembirakan," sambung gubernur.
Di akhir sambutan, gubernur menyambut baik kegiatan Musda GP Farmasi Indonesia, dan diharapkan bisa bersinergi untuk menjaga kedaulatan farmasi Indonesia. Selain itu, gubernur juga mengajak jajaran pengurus GP Sumbar agar bisa menggelar Munas GP Farmasi di Sumbar. (mmc/kmf)