KASUS Covid-19 di Sumatera Barat terus mengalami kenaikan tajam. Pertambahan angka positif harian yang awalnya dalam hitungan satuan bergerak deras dengan dua digit dan sekarang sudah tiga digit.
Kemarin ada tambahan kasus positif sebanyak 194 dan sehari sebelumnya 221 orang. Dengan tambahan sebanyak itu, maka jumlah riil kasus hingga Kamis (10/2) sudah mencapai 90.881. Ini artinya sedikit lagi sudah mencapai 100 ribu.
Begitu tajamnya penambahan kasus di Sumatera Barat. Hal yang tidak diduga-duga oleh masyarakat, di tengah situasi tenang, tiba-tiba banyak saja yang terkonfirmasi positif.
Sebelumnya pemerintah melalui satgas Covid sudah mengingatkan masyarakat akan adanya kenaikan kasus dengan puncak lada Februari hingga Maret 2022, namun sepertinya banyak yang tidak peduli. Apa yang diingatkan itu seperti angin lalu, tidak digubris. Buktinya banyak yang tidak lagi patuh pada protokol kesehatan. Lihatlah di ruang publik begitu banyak masyarakat tidak pakai masker dan tidak jaga jarak. Soal cuci tangan agaknya lebih parah lagi.
Di mana-mana ada pesta pernikahan, masyarakat saling bersalaman hingga berpelukan. Apakah ini tidak potensi penyebaran virus Corona?
Lalu, apa akal kita lagi dengan kian tingginya kasus Covid-19 yang sebagian di antaranya adalah varian Omicron?
Jawabannya kembali perketat protokol kesehatan. Satgas Covid-19, baik provinsi maupun kabupaten/kota harus bergerak lebih cepat dengan 'memburu' masyarakat yang tidak patuh terhadap prokes. Artinya tim gabungan sudah saatnya kembali melakukan tindakan terhadap masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan.
Selain itu, tinjau ulang kebijakan pemberlakuan pembelajaran tatap muka. Bagi pelajar yang belum divaksin sebaiknya cukup di rumah saja belajar. Yang tak kalah pentingnya tentu menambah kecepatan vaksin, baik dosis pertama, kedua maupun booster.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kasus Covid-19 di Sumbar kembali turun. Alangkah senangnya kita pada beberapa bulan lalu yang angka pertambahan kasus di Sumbar sering nol. Kalaupun ada kasus baru cuma satu atau dua saja. Mudah-mudahan! (Sawir Pribadi)