SOLOK SELATAN, SWAPENA -- Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, menghadiri Rapat Paripurna Peringatan HUT ke-18 Kabupaten Solok Selatan, Jumat (7/1). Di hadapan peserta rapat paripurna yang dihadiri oleh Forkopimda, anggota DPRD dan tokoh masyarakat setempat, Audy menyampaikan harapan akan keberhasilan Kabupaten Solok Selatan dalam mengelola potensi yang dimiliki untuk kesejahteraan masyarakat.
Kompak hadir mengenakan pakaian adat bersama Bupati Solok Selatan, Khairunnas, dan Wakil Bupati, Yulian Efi, tidak lupa Audy menyampaikan selamat ulang tahun ke-18 Kabupaten Solok Selatan mewakili Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
"Atas nama pribadi dan mewakili Pemprov Sumbar, saya ucapkan selamat ulang tahun yang ke-18 kepada Kabupaten Solok Selatan. Semoga dengan pertambahan usia ini, Solok Selatan semakin maju dan sejahtera," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan Audy, bahwa Kabupaten Solok Selatan merupakan implementasi nyata dari otonomi daerah. Oleh karena itu Audy meminta agar Kabupaten Solok Selatan bisa menjelma menjadi kabupaten yang maju dengan mengandalkan potensi yang dimiliki, terutama potensi kepariwisataan yang sudah berkembang beberapa tahun ke belakang.
"Solok Selatan ini sudah menjelma menjadi daya tarik wisata tersendiri di Sumbar, dengan keberadaan 1000 Rumah Gadang. Bahkan sampai dapat rekor MURI. Hal ini tentu bisa lebih dioptimalkan lagi dalam menarik kunjungan wisatawan. Sekaligus bisa dimanfaatkan sebagai sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat Solok Selatan," tukasnya lagi.
Selanjutnya Audy juga mengharapkan agar program yang dilaksanakan oleh Kabupaten Solok Selatan dapat sinkron dengan program yang digagas oleh Pemprov Sumbar, agar memberikan dampak yang lebih maksimal. Salah satu yang mendapatkan highlight dari wakil gubernur millenial ini program World Halal Tourism, yang membutuhkan beberapa tahapan lagi untuk dapat berjalan dengan sempurna.
Terakhir Audy juga menyorot beberapa pekerjaan rumah yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, antara lain penurunan laju pertumbuhan ekonomi, peningkatan presentase penduduk miskin, peningkatan gini ratio, dan peningkatan jumlah pengangguran terbuka.
"Beberapa hal yang menjadi PR ini sedikit banyaknya memang cukup dipengaruhi kondisi pandemi yang kita hadapi. Namun semoga dengan berangsur pulihnya kita dari situasi pandemi, perekonomian akan bisa kembali normal dan memberikan domino efek yang positif bagi kesejahteraan masyarakat dan keterbukaan lapangan pekerjaan," tutup Audy. (mc/kmf)