PADANG, SWAPENA -- Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia H.E. Esam bin Ahmed Abed Al Thaqafi, menyatakan akan mengupayakan untuk memasukkan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sebagai salah satu daerah tujuan investor dari Arab Saudi dan kawasan Timur Tengah. Sejumlah delegasi investor dari negara itu akan tiba di Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.
Hal itu disampaikan Syeikh Esam, usai mendengarkan presentasi tentang berbagai peluang investasi di Sumbar oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi, di Auditorium Gubernuran, Sabtu (29/1) petang.
Menurut Dubes, di antara daerah tujuan delegasi investor Arab Saudi tersebut adalah Jakarta dan Surabaya. Sumbar akan ditambahkan karena dianggap memiliki potensi yang besar di berbagai sektor.
"Tentang peluang investasi, insyaallah kita punya peluang besar untuk itu dan punya pengusaha yang siap berinvestasi. Kami punya perhatian khusus pada hasil-hasil produksi di Indonesia. Dalam beberapa bulan kedepan, pengusaha-pengusaha Timur Tengah akan datang ke Indonesia, diantaranya berkunjung ke Surabaya dan diusahakan juga bisa datang ke Sumatera Barat," tutur Esam, seperti disampaikan penerjemah.
Secara khusus, Syeikh Esam bahkan meminta kepada gubernur agar menyiapkan tim delegasi bidang perdagangan untuk mempresentasikan berbagai peluang investasi di Sumbar. Bila perlu, delegasi Sumbar tersebut nantinya juga bisa datang langsung ke Arab Saudi untuk memaparkan berbagai peluang investasi.
Meski berpeluang besar, namun Syeikh Esam mengingatkan bahwa kunci utama keberhasilan menggaet investor adalah jaminan keamanan dana investasi.
"Sebenarnya banyak investor tertarik dengan Indonesia dan Sumbar, tapi ada kekhawatiran apakah dana investasi itu aman? Nominal proposal tidak ada masalah, tapi yang penting jaminan keamanan. Mulai saja dari investasi yang kecil terlebih dahulu, jika sudah ada kepercayaan investasi akan berlipat ganda," sambung Esam.
Sebelumnya, dalam presentasi yang dihadiri seluruh kepala OPD Pemprov Sumbar ini, Gubernur Mahyeldi menawarkan sektor usaha perkebunan dan pertanian yang potensial untuk dikembangkan sebagai peluang usaha di Sumbar. Tercatat, pertumbuhan ekspor tertinggi dari Sumbar adalah dari ekspor minyak kelapa sawit, karet, kopi dan teh.
"Sektor ini berpeluang besar untuk dikembangkan di Sumatera Barat. Dan, sepanjang 2015-2019, trennya selalu meningkat. Dari 3,6 triliun pada tahun 2016, meningkat menjadi 4,6 triliun rupiah di tahun 2019. Ini membuktikan iklim investasi yang positif di Sumbar," ungkap gubernur.
Gubernur juga menawarkan peluang investasi sektor pariwisata halal, perikanan, pertanian dan wisata pulau-pulau eksotis. Termasuk juga peluang investasi pembangunan energi terbarukan, yakni potensi panas bumi sebanyak 20 titik di Sumbar, dengan potensi energi mencapai 495 megawatt serta potensi tenaga micro hydro 746 megawatt.
"Begitu banyak peluang investasi di Sumbar. Besar harapan kami terhadap rencana investasi Arab Saudi untuk mempercepat pembangunan di Sumbar. Terkait perizinan kita sudah siapkan program yang memberikan kemudahan bagi investor," tambah gubernur. (mmc)