Penyerahan hadiah. |
PADANG, SWAPENA -- BKKBN Sumatera Barat (Sumbar) berhasil menyelesaikan Pendataan Keluarga (PK) 2021 capai 99,30 Persen atau sebanyak 1.201.691 keluarga, dari target semula 1.210.691 keluarga. Dari jumlah keluarga terdata, terdapat 15 kabupaten/kota dengan persentase cakupan pendataannya melebihi persentase provinsi.
Persentase cakupan tertinggi dicapai Kabupaten Solok Selatan sebesar 100,44%. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 709.389 PUS atau 51,26% dari jumlah keluarga yang terdata di Sumbar.
"Kami menyadari bahwa masih terdapat tantangan dalam meningkatkan cakupan dan kualitas data, agar para pengambil kebijakan dan pengelola program di berbagai tingkatan, dapat mengambil tindakan tepat atas dasar bukti dari data atau informasi yang dikumpulkan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, kepada wartawan seusai memberikan sambutan dalam acara diseminasi/seminar hasil PK tingkat Sumbar 2021 di ZHM Premiere Hotel Padang, Selasa (7/12).
Ia mengatakan, selain itu juga dapat mengambil tindakan tepat atas dasar bukti dari data atau informasi yang dikumpulkan. Tentu tidak kalah penting, dapat dimanfaatkan sebagai rujukan intervensi operasional di lapangan yang memberi keyakinan bahwa program yang dirancang dapat ter”deliver” secara cepat dan tepat pada keluarga yang membutuhkan.
"Berbeda dengan PK yang dilakukan sebelumnya, PK 2021 juga menyediakan pemetaan keluarga sasaran berpotensi risiko stunting, yaitu keluarga sasaran dengan penapisan keluarga pra sejahtera, sanitasi tidak layak, akses air bersih tidak layak, rumah tidak layak huni dan pendidikan ibu rendah," tambahnya.
Hal ini menjadi penting sebagai salah satu upaya percepatan penurunan stunting, sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, bahwa upaya percepatan penurunan stunting dilakukan dengan Pendekatan berbasis keluarga berisiko stunting, yaitu sebuah pendekatan yang dilakukan sebagai upaya memastikan seluruh intervensi baik spesifik maupun sensitif, dapat menjangkau seluruh keluarga yang mempunyai resiko melahirkan anak stunting.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan, banyak penyakit muncul karena masalah lingkungan. Dengan data kependudukan nanti bisa menentukan langkah selanjutnya untuk membangun bangsa.
"Saya pernah ketemu dalam satu rumah diisi empat kepala keluarga, di mana mereka cuma punya dua kamar. Juga pernah menemukan satu ibu, yang memiliki empat anak, di mana ke-4 anak tersebut ayahnya berbeda," ungkapnya.
Inilah menurutnya yang banyak menimbulkan kejadian negatif di keluarga dengan spiritual rendah, miskin, tidak terdata baik. Tentu banyak hal yang bisa dilakukan dengan PK ini nantinya.
Pada kesempatan itu diberikan hadiah juara terbaik tingkat kabupaten/kota. Untuk tingkat kota, juara 1,2, dan 3 diraih Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Solok, Dinas Sosial PPKBPPPA Kota Padang Panjang, dan Dinkesdalduk-KB Kota Sawahlunto.
Sementara terbaik Kabupaten, juara 1,2, dan 3 diraih DPMDPPKB Kabupaten Tanah Datar, DINSOSP3APPKB Kababupaten Dharmasraya, dan DPPKBPPPA Kabupaten 50 Kota. (106)