Evakuasi salah seorang korban erupsi Semeru. (detikcom). |
PADANG, SWAPENA -- Jumlah korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru hingga, Senin (6/12) siang, sudah mencapai 22 orang. Sedangkan warga terdampak lebih 5.200 orang.
Sementara itu, hingga sekarang belum ada informasi perantau Minang yang terdampak akibat bencana tersebut. Meski begitu, Pemprov Sumbar tetap memantau kondisi terkini musibah dimaksud.
"Kita ikut berduka dengan peristiwa itu. Semoga masyarakat Lumajang tetap tabah dengan cobaan tersebut. Kita ikut mendoakan semoga musibah itu cepat berakhir," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Senin (6/12).
Dikatakannya, sejauh ini belum ada perantau Minang yang menjadi korban erupsi Gunung Semeru tersebut. "Sampai sekarang belum ada perantau kita yang menjadi korban erupsi. Kita sudah koordinasi dengan Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jawa Timur," sebutnya.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, merilis hingga hari ketiga, posko tetap melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kemungkinan warga yang menjadi korban awan panas guguran Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, yang meletus pada Sabtu (4/12). “Semua komponen masih bahu membahu dalam penanggulangan bencana ini,” sebutnya.
Hingga tadi sore, korban erupsi Gunung Semeru Jawa Timur bertambah. Dikutip dari siaran TvOne, korban meninggal berjumlah 22 orang. Sedangkan kemarin sore jumlah korban meninggal 14 orang.
"Sampai sore ini info dari teman-teman total 22 korban meninggal yang sudah dievakuasi. Hari ini saja yang sudah ditemukan di lokasi ada 6," terang Kabid Kedaruratan BPBD Lumajang Joko Sambang kepada detikcom, Senin (6/12).
Menurut Joko, dari total korban meninggal itu, sebagian besar sudah berhasil diidentifikasi. Sedangkan yang belum teridentifikasi ada 5 korban.
Bagi korban yang telah teridentifikasi langsung diserahkan ke keluarga dan telah dimakamkan. Sedangkan yang belum teridentifikasi masih di RSUD Haryoto Lumajang. (ys)