PADANG, SWAPENA -- Rumah duka tempat perampokan dan pembunuhan di Kelok, Kelurahan Kuranji, Kota Padang itu sepi. Bangunan bercat putih itu terlihat seperti turut berduka atas musibah yang menimpa pemiliknya Yulia Netty yang tewas dalam peristiwa malam minggu lalu.
Tiga hari pasca peristiwa itu, Selasa (26/10) pagi, di depan rumah, sejumlah papan bunga ucapan dukacita masih terpajang. Sejumlah warga yang lewat kadang menyempatkan diri berhenti hanya sekadar melihat rumah tersebut.
Terkait siapa pelaku perampokan, masih teka teki. Pihak kepolisian Polresta Padang masih terus mengungkap siapa pelaku perampokan yang berujung maut tersebut. Hingga pagi ini belum diperoleh keterangan tentang siapa yang menjadi pelaku perampokan dimaksud.
Sementara itu, di media sosial hingga pesan-pesan berantai dan grup WhatsApp beredar foto dua orang yang disebut sebagai terduga pelaku. Pihak Polresta Padang menyatakan pesan itu sebagai hoaks.
Kasat Reskrim Polresta Padang Kompol Rico Fernanda sebagaimana dikutip radar sumbar, mengatakan, polisi terus mendalami kasus perampokan dan pembunuhan terhadap pengusaha gas elpiji itu. “Belum ada yang kita tetapkan sebagai tersangka, semua yang kita minta keterangan masih berstatus saksi, “ ujar Rico.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kasus perampokan sadis itu terjadi Sabtu (23/10) malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Satu orang tewas, satu lagi patah tulang. Perampok berhasil menggondol sejumlah barang berharga seperti emas, ATM dan lainnya dengan nilai lebih 200 juta. (sp)