Pemukulan gendang oleh Wagub Audy Joinaldy tanda dimulainya Musda PHRI Sumbar. |
PADANG, SWAPENA -- Musyawarah Daerah (Musda) V Tahun 2021 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Badan Pimpinan Daerah Provinsi Sumatra Barat berlangsung dengan aman dan lancar, Kamis (14/10). Rina Pangeran, Pemilik Hotel Pangeran Beach ditetapkan sebagai Ketua untuk periode 2021-2026.
Penetapan Rina Pangeran, anak kedua pendiri Hotel Pangeran itu melalui sidang pleno yang dihadiri Ketua Umum PHRI Pusat, Hariyadi B. Sukamdani, Ketua PHRI Sumut, dan para Ketua PHRI Sumbar terdahulu, seperti Aim Zein, Maulana Yusran, dan lainnya.
Maulana Yusran, Ketua BPD PHRI Sumbar tiga periode mengatakan, sejak dibukanya pendaftaran calon Ketua BPD PHRI Sumbar, hanya Rina Pangeran satu-satunya yang mencalonkan diri. Sebagai calon tunggal, maka dia dikukuhkan dalam sidang pleno yang berlangsung selepas pembukaan Musda V yang dibuka Wakil Gubernur, Audy Jonaidy.
Alan yang kini menjabat sebagai Sekjen PHRI Pusat berharap, organisasi PHRI Sumbar semakin maju dan berkembang dibawah kepemimpinan Rina Pangeran dengan tetap bersinergi dengan para pendahulunya. Sebagai orang yang pernah menjabat sebagai Ketua PHRI Sumbar, para pendahulu diyakininya tak akan pernah meninggalkan organisasi yang sudah berdiri sejak 52 tahun silam.
Sementara itu, Ketua PHRI Sumbar terpilih, Rina Pangeran mengatakan, dia akan memimpin organisasi itu dengan turut mengembangkan ekonomi kreatif yang sesungguhnya sudah cukup banyak dan tumbuh di provinsi ini.
"Alhamdulillah, karena saya merupakan calon tunggal untuk Ketua BPD PHRI periode 2021-2026. Maka ditetapkan sebagai ketua dalam Musda ini, karena memang untuk mencari calon ketua itu agak sulit. Masing-masing anggota PHRI sibuk dengan mengurus kepentingan bisnis. Karena ini penting, jadi kita harus ikut maju membangun pariwisata di Sumbar dan ingin membangun pasar yang mampu mengembangkan perekonomian daerah," katanya.
Kondisi pariwisata di Sumbar menurutnya sangat berpotensi untuk pengembangan ekonomi daerah. Namun, masih banyak yang harus diperbaiki secara internal, terutama meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Kita harus bangkitkan pariwisata Sumbar dengan bergerak ke dalam dulu, misalnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baru memikirkan program pariwisata yang bisa dibuat. Kita harus bangun pasar untuk mendatangkan wisatawan karena potensi kita di Sumbar luar biasa," ujarnya lagi.
Program yang dimaksudnya, seperti mengembangkan pasar oleh-oleh dari berbagai industri. Selain itu, juga dengan memperbaiki serta membangun fasilitas yang menarik di lokasi pariwisata. Kemudian mengundang investor untuk memberikan penawaran terbaik agar berinvestasi di sektor pariwisata.
"Pasar oleh-oleh kita sudah bagus sebetulnya. Yang harus kita bantu perkembangannya adalah fashion. Kota Bukittinggi punya banyak konveksi yang menghasilkan produk terbaik. Kita harapkan ini bisa menjaring pasar ekspor," tuturnya lagi.
Dunia pariwisata ditegaskannya lagi, tidak selalu tentang pengembangan hotel dan restoran, tapi juga pengembangan produk yang ditawarkan kepada orang agar menarik sehingga tempat wisata selalu didatangi wisatawan lokal, domestik, maupun mancanegara.
Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy menilai PHRI bisa menjadi salah satu pendorong perluasan pasar pariwisata Sumbar. Misalnya dengan mengadakan semacam pertukaran wisatawan dari dua provinsi, termasuk anggota PHRI sendiri.
"Misalnya PHRI Padang mengadakan pertukaran wisatawan dengan PHRI di Makasar. Diikutkan influenser dari dua daerah sekalian promosi, sehingga masing-masing masyarakat bisa saling mengenal potensi pariwisatanya dan ada keinginan untuk datang berkunjung," katanya.
Pengukuhan Rina Pangeran sebagai ketua terpilih dilanjutkan dengan pelantikan dan ramah tamah pada malamnya. (yn)