PADANG, SWAPENA -- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mendukung penuh upaya memperjuangkan Chatib Sulaiman sebagai Pahlawan Nasional karena perannya dalam masa perjuangan sangat besar hingga tewas dalam peristiwa PDRI tahun 1949.
"Chatib Sulaiman adalah tokoh pejuang asal Sumpur, Tanah Datar, Sumatera Barat, yang lahir pada 1906 dan meninggal dalam peristiwa Situjuah untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia pada 15 Januari 1949. Beliau sangat pantas dijadikan Pahlawan Nasional," kata Gubernur Sumbar Mahyeldi saat menerima audiensi IMA chapter Sumbar di Padang, Rabu (20/10) kemarin.
Chatib Sulaiman terlibat dalam perjuangan PDRI, 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949, di bawah pimpinan Syafruddin Prawiranegara.
Pada 14 Januari 1949, Chatib Sulaiman sebagai Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah memimpin suatu rapat di Lurah Kincia, Situjuh Batua, Kabupaten Lima puluh Kota. Rapat diikuti Bupati Militer dan beberapa pimpinan pejuang lainnya serta puluhan orang pasukan pengawal.
Hasil rapat memutuskan Kota Payakumbuh yang sedang dikuasai Belanda harus diserang dari segala arah, lalu mendudukinya untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa perjuangan rakyat Indonesia masih tetap ada. Hal ini dilakukan untuk melawan opini yang dibentuk Belanda bahwa Indonesia telah mereka kuasai sepenuhnya.
Keberadaan mereka akhirnya diketahui Belanda. Pada subuh hari tanggal 15 Januari 1949, saat para pejuang akan melaksanakan shalat subuh, mereka diberondong tembakan oleh Belanda. Chatib Sulaiman dan beberapa pimpinan perjuangan beserta puluhan orang lainnya tewas seketika.
"Sebagai penghargaan terhadap beliau, sekarang namanya diabadikan sebagai nama jalan di Sumatera Barat. Kita juga berharap beliau bisa ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional," kata Mahyeldi.
Dukungan juga datang dari Presiden Indonesia Marketing chapter Padang Dharmawi. Menurutnya, Chatib Sulaiman sangat pantas untuk dianugrahi gelar Pahlawan Nasional.
"Saat ini banyak yang kenal dengan nama Jalan Chatib Sulaiman tapi mungkin tidak banyak yang kenal dengan kisah perjuangannya yang bisa menjadi teladan bagi generasi muda. Dengan ditetapkannya sebagai Pahlawan Nasional maka generasi muda akan kembali menggali sejarahnya," katanya.
Kedatangan IMA chapter Sumbar kemarin itu mendampingi cucu Chatib Sulaiman yaitu Sudarman Chatib. (ys)