PASBAR, Swapena -- Warga Nagari Persiapan Maligi, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat, tampak terperangah sekaligus sumringah saat iring-iringan mobil masuk ke nagari mereka Rabu (1/9) siang. Ragu-ragu mereka melambaikan tangan saat sedikitnya sepuluh mobil melaju pelan membelah jalanan pasir berlobang dan berlumpur di sepanjang jalan ke nagari itu.
Tak ada yang menyangka, tamu penting di dalam mobil adalah orang nomor satu di Sumatera Barat (Sumbar) Gubernur Buya Mahyeldi bersama Bupati Pasaman Barat (Pasbar), Hamsuardi, Anggota DPRD Sumbar serta rombongan pejabat lainnya. Mobil berhenti hingga ke depan Kantor Wali Nagari, gubernur keluar mobil dan langsung menyapa masyarakat.
Buya Mahyeldi yang datang dengan sejumlah kepala OPD disambut para tokoh, mulai wali nagari, camat, dan para tokoh masyarakat lainnya di nagari yang berada di pesisir pantai itu. Pj. Wali Nagari Maligi, Dendi Hardiman menyebut ini adalah gubernur pertama yang datang dan singgah di kampung mereka.
"Kami sangat bersyukur dan berterimakasih atas kehadiran Pak Gubernur ke nagari kami. Bapak merupakan gubernur pertama yang datang kesini, ke Nagari Maligi. 'Pokoknyo, sajak duya takambang, iko te baru gubernur kamari' (Pokoknya, sejak dunia ada, baru sekarang gubernur datang kesini)," ucap Dendi, disambut aplaus warga yang hadir.
Gubernur hadir di nagari yang berpenduduk 1.500 KK dengan profesi sebagian sebagai nelayan itu untuk meninjau beberapa rencana proyek pembangunan diantaranya yang mendesak adalah pengamanan sungai Batang Maligi yang sering meluap serta abrasi akibat pasang air laut. Warga Maligi kerap terisolasi ketika air meluap merendam satu-satunya akses jalan ke nagari yang berjarak 1 hingga 1,5 jam perjalanan darat dari ibukota Kabupaten Pasbar, ini.
Selain itu, di Maligi yang pernah masuk liputan siaran TV Si Bolang, ini gubernur juga melakukan penanaman Manggrove dan cemara laut. Sebanyak 7.500 bibit mangrove dan 900 cemara laut akan ditanam di pesisir Maligi.
"Manggrove dan cemara laut ini banyak fungsinya. Terutama untuk mereduksi tekanan air. Hasil diakusi dengan BNPB, cara yang paling tepat menahan tekanan air laut adalah dengan manggrove dan vegetasi lainnya. Sekaligus bisa untuk wisata dan tentu bernilai ekonomi. Jadi, tolong dirawat, untuk kebaikan kampung dan nagari kita," kata Buya Mahyeldi.
Terkait kunjungannya ke daerah-daerah perbatasan yang sulit dicapai, menurut Buya Mahyeldi memang telah menjadi programnya selama memimpin. Sebeljmnya, Buya juga telah mengunjungi Nagari Patamuan, Muaro Sungai Lolo dan direncanakan akhir tahun akan berkunjung ke daerah perbatasan dengan Provinsi Riau.
"Saya memang suka mengunjungi daerah-daerah perbatasan, dua kali setahun, minimal. Dengan kunjungan itu bisa langsung berdialog, apa betul yang menjadi harapan masyarakat," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Pj.Wali Nagari pun tidak menyia-nyiakan kesempatan hadirnya para pembesar ke Maligi. Sejumlah permohonan pembangungan pun disampaikan Dendi. Diantaranya akses jalan Maligi ke ibukota Kecamatan yang rusak parah sehingga biaya angkut warga yang juga berprofesi petani menjadi tinggi.
"Puskesmas pembantu di tempat kami juga kondisinya tidak layak. Di nagari kami juga ada dua sekolah dasar dan satu SMP, tapi minim tenaga pendidik, hanya tenaga honorer yang ada. Selain itu pak, ada 300 KK warga dengan mata pencarian nelayan, butuh bantuan alat tangkap," tutur Dendi.
Bupati Pasbar Hamsuardi juga tidak menampik kondisi Maligi tersebut, serba kekurangan dan butuh perhatian baik dari kabupaten maupun melalui program-program di provinsi.
"Memang begitulah keadannya kampung, serba kekurangan. Tapi Alhamdulillah tahun ini kita akan bangun jembatan suak 2 dengan dana Rp500 juta melalui wali nagari. Termasuk juga pembangunan jalan antara jembatan suak 1 dan 2, anggarannya Rp200 juta. Tahun depan dibangun jembatan ke sungai aur, sikilang. kita aspal jalannya," ungkap Hamsuardi.
Sementara itu, dari provinsi juga akan dilaksanakan sejumlah program dalam rangka pemberdayaan masyarakat Maligi, di antaranya pembuatan rumpon dan budidaya udang vaname.
Dalam kunjungan tersebut, juga hadir Anggota DPRD Provinsi Sumbar, Zulkenedi Said, Syawal, dan Harjon.
Sebelum ke Maligi, gubernur dan rombongan juga meninjau lokasi bencana luapan air Batang Pasaman di Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasbar. (kmf)