TILKAM, Swapena -- Pembangunan jalan pertanian, lampu penerangan jalan, beasiswa ke timur tengah hingga lahan bekas lapangan udara Gadut, menjadi curhatan warga saat Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi temu ramah usai shalat Jumat di Masjid Taqwa Ranggomalai, Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Jumat (3/9).
Didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sumbar, Kadispora, Kepala BKD, Kadinkes, serta Kepala Perpustakaan dan Arsip, Buya Mahyeldi mendengarkan satu persatu curhatan warga yang tampak antusias atas kehadiran gubernur ke kampung mereka. "Sudah lama kami menunggu kehadiran Buya, tapi baru sekarang bisa kesampaian, Alhamdulillah sekali," ujar salah seorang warga.
Beberapa keluhan sekaligus permohonan yang disampaikan warga diantaranya adalah agar dibenahi jalan di Jorong Lurah dan Padang Rajo yang kondisinya sudah rusak parah. Warga juga ingin agar dipasang lampu penerangan jalan yang belum pernah ada.
"Ada juga area luas yang potensial untuk pertanian kira-kira 100 hektar di Gobah dan Koto Tuo, tapi akses jalannya sangat sulit. Padahal ini juga berpotensi sebagai lokasi wisata, mohon perhatian pak gubernur, kata warga, Endi Warnof.
Selain pembangunan infrasfruktur, warga juga bermohon agar adanya bantuan pendidikan bagi anak kemenakan mereka yang banyak diterima kuliah di Timur Tengah, setelah lulus dari pesantren seperti di Kairo Mesir, tapi masih terkendala biaya.
Kemudian, warga juga minta kepada gubernur agar bisa membantu penyelesaian persoalan lahan atau tanah bekas lapangan terbang Gadut, yang statusnya, menurut warga masih dibekukan.
"Kami ingin agar kembalikan tanah itu ke masyarakat. Sudah sekian lama kita merdeka, tapi keinginan masyarakat ini belum juga tercapai," kata warga, Datuak Basa.
Menjawab keinginan waega tersebut, gubernur mengatakan untuk permohonan pendidikan ke Timur Tengah akan dibantu sebab hal tersebut juga sudah menjadi bagian dari program Pemerintah Provinsi Sumbar. Bahkan, Buya Mahyeldi menyebut, Ia telah menjalin hubungan dengan warga Minang atau keturunan Minang yang ada di Timur Tengah untuk semakin memudahkan program pendidikan disana.
"Terkait pendidikan, kita memang telah programkan anak-anak yang ingin kuliah ke Timur Tengah. Termasuk juga ke Turki dan Jepang. Kita sudah ada hubungan dengan keturunan-keturunan Minang yang ada disana, diantaranya seperti keturunan keempat Syekh Ahmad Khatib Alminangkabawi, DR. Abdulah Saleh Alminangkabawi, dosen di Universitas Ummul Quro," ungkap Buya.
"Untuk jalan pertanian, di Gobah dan Koto Tuo agar dibuatkan proposalnya dengan lampiran perencanaannya, ini juga bisa nanti jadi potensi pariwisata. Terkait lahan bandara Gadut, silahkan surati dulu, belum bisa saya komentari," tambah Buya. (kmf)