PERNAHKAH Anda bagageh atau dalam bahasa Indonesia disebut buru-buru untuk suatu aktifitas? Misalnya berangkat kerja, janjian dengan relasi, teman dan lainnya?
Agaknya semua kita pernah demikian. Penyebabnya tentu macam-macam. Bisa karena telat bangun, karena ada yang diurus sebelum pergi dan sebagainya.
Akibat bagageh, kadang ada yang terlupa. Bermacam saja yang lupa membawa, seperti tas, dokumen, atau bahkan lupa memakai sepatu. Maka jadilah ke tempat aktifitas hanya bersandal jepit.
Bagi kaum ibu, akibat buru-buru kadang lupa pakai lipstick atau aksesoris. Yang paling berisiko lupa mematikan kompor atau colokan setrika.
Ada pula yang lupa membawa dompet. Padahal di dalamnya tidak cuma uang tunai, tetapi juga kartu debit atau kartu kredit dan identitas diri.
Jika dompet yang tinggal, maka gelaplah dunia. Apalagi jika rencana awal ke pasar, swalayan atau bahkan ke mal. Tak dapat akal lagi, terpaksa balik kanan.
Ada lagi yang ketinggalan handphone atau smartphone akibat bagageh. Untuk benda yang satu ini jika tertinggal, lain pula gelapnya dunia.
Ketinggalan dompet di rumah masih bisa ditelepon ke rumah minta diantar oleh anggota keluarga lainnya. Tapi jika HP yang tinggal, mau diapakan? Satu-satunya solusi hanya balik ke rumah.
Sebagian orang bilang HP adalah separuh nyawa. Ada pula yang bilang HP adalah tas kecil yang berisi jutaan elemen kehidupan. Semua disimpan di benda yang satu itu. Mulai dari catatan, dokumen, hingga uang disimpan dalam HP.
Masih untung tertinggal di rumah. Seandainya ketinggalan atau tercecer di tempat yang tidak diketahui, maka panjanglah urusannya.
Dampak lain dari buru-buru adalah terpecahnya konsentrasi di jalan. Apalagi yang mengendarai kendaraan bermotor, ini sangat berisiko
Oleh karena itu, jangan buru-buru, jangan bagageh. Teliti dulu segala hal yang dibutuhkan sebelum berangkat beraktivitas, sebelum meninggalkan rumah, turun mobil, pesawat atau sarana transportasi lainnya. Begitu juga jika hendak meninggalkan tempat umum seperti restoran, rumah makan dan lainnya. Pokoknya harus kameh mameh atau teliti. (Sawir Pribadi)