PADANG, Swapena -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi kedatangan tamu tiga siswi SMA 1 Padang Panjang. Ditemani wali murid masing-masing, ketiga siswi kelas XI IPA ini sengaja datang untuk wawancara langsung dengan gubernur.
Ketiganya adalah Niken Yolanda, Syakira, dan Salsabila Putri. Ketiganya ingin menanyakan ke gubernur tentang persoalan Hak Azazi Manusia (HAM). Menurut Niken, sesi wawancara ini merupakan tugas sekolah mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), untuk mewawancarai tokoh atau pejabat.
Meski awalnya grogi, ketiga siswi yang sudah menyiapkan beberapa pertanyaan di ponselnya ini, lama kelamaan lancar saja melontarkan beberapa pertanyaan kepada gubernur.
Ada banyak hal yang ditanyakan secara bergantian. Salah satu di antaranya adalah tentang bagaimana kondisi HAM dan peran masyarakat di Sumbar. "Bagaimana pendapat Bapak tentang orang yang melanggar HAM dan bagaimana peran pemerintah dan masyarakat?" Tanya Salsabila.
Ditanya seperti itu, Buya Mahyeldi membenarkan bahwa penegakan HAM tidak bisa dilakukan semata oleh pemerintah, tapi juga harus ada partisipasi masyarakat. "Trotoar saja misalnya. itu adalah hak pejalan kaki, tapi pedagang kecil juga ingin mencari nafkah. Maka peran pemerintah untuk mengatur itu. Kesadaran masyarakat juga harus kita tumbuhkan, bahwa hak kita adalah kewajiban bagi orang. 'Lamak diawak, katuju diurang' begitu kearifan lokal di negeri kita Ranah Minang yang harus kita budayakan," jawab Buya Mahyeldi.
Selain itu, Buya Mahyeldi juga memaparkan cukup banyak tentang berbagai kondisi HAM di Sumbar dan ketiga siswi pun tampak mengangguk-angguk.
Tak lupa, Buya Mahyeldi memberikan motivasi kepada ketiga siswi untuk giat belajar dan fokus mencapai cita-cita. Buya juga menceritakan bagaimana perjuangan hidupnya sejak kecil dan berjualan koran saat kuliah sehingga tidak terbayang akan jadi gubernur.
Ditanya kesannya setelah sukses mewawancarai orang nomor 1 di Sumbar tersebut, ketiga siswi mengaku sangat senang. "Buya orangnya ramah," kata Niken.
Usai wawancara, ketiganya lantas berfoto bersama gubernur. Bahkan mereka juga melakukan swafoto dan Buya langsung yang memegang ponselnya. (kmf)