PADANG, Swapena -- Fasilitas isolasi terpusat di Rumah Nelayan, Koto Tangah, Padang, sudah mulai sepi. Hal ini dikarenakan sudah jauh turunnya jumlah warga yang terpapar Covid-19.
"Jumlah positif rate setiap hari sudah menurun, pasien yang isolasi di fasilitas isolasi terpusat di Rumah Nelayan juga jauh berkurang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani Hamid saat menjadi narasumber dalam kegiatan diseminasi informasi di ruang Media Center Diskominfo Padang, Rabu (15/9).
Dijelaskan Feri Mulyani, hingga Rabu ini, jumlah warga yang melakukan isolasi di tempat itu sebanyak 8 orang saja. Jika hasil tes swab kedelapan orang tersebut keluar pada Kamis (16/9) dan dinyatakan negatif, praktis Rumah Nelayan tidak dihuni lagi oleh pasien Covid-19. "Jika hasilnya negatif, Rumah Nelayan akan kosong," kata Feri Mulyani.
Diakui Kadiskes, selama empat bulan belakangan memang terjadi lonjakan kasus Covid-19. Terutama saat bulan Juni lalu. Dimana ketika itu jumlah pasien Covid-19 mencapai 500 orang lebih dalam sehari. "Pada saat itu Rumah Nelayan sempat penuh," terangnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Padang, sejak 18 Mei 2021 hingga sekarang ini, sebanyak 1.455 orang pasien Covid-19 tercatat pernah melakukan isolasi di Rumah Nelayan. Sebanyak 84 unit rumah disiapkan untuk menampung pasien Covid-19. Seluruh rumah dengan dua kamar penuh ketika kasus Covid-19 melonjak.
Sementara itu, hal serupa juga terjadi di RSUD dr Rasyidin. Rumah sakit berplat merah itu juga mulai sepi. Sebanyak 47 ruangan di rumah sakit itu hanya diisi 13 orang saja. "Dari 8 ruang instensif, hanya 4 yang terisi," pungkas Kadiskes.(ch)