PADANG, Swapena -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas pertanian Provinsi Sumatera Barat senilai Rp383.3 milyar ke 8 negara. Kegiatan dilaksanakan secara virtual dari Terminal Peti Kemas, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (14/8).
Mengawali pembukaan acara bertajuk Merdeka Ekspor ini, Presiden memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan pertanian yang selama pandemi telah berjuang untuk meningkatkan nilai ekspor."Apresiasi kita berikan pada petani, peternak, dan pemangku kepentingan pertanian lainnya yang pada semester pertama ini meningkatkan ekspor hingga Rp282.86 triliun, naik 14.05 persen, dari periode yang sama tahun lalu," katanya.
Tak hanya itu, Presiden juga berpesan agar bupati dan walikota terus menggali potensi pertanian di daerah, mengekspor komoditas baru, dan memperkuat serta memberikan perhatian khusus terutama pada akses modal bagi para petani.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong investasi dan ekspor yang merupakan faktor kunci percepatan pertumbuhan ekonomi nasional khususnya dalam situasi pandemi Covid-19.
"Mendorong program tiga kali lipat ekspor, kita berharap nantinya tidak ada gubernur, bupati dan walikota yang tidak melakukan ekspor," uap Syahrul.
Sejalan dengan itu, dari Aula Gubernuran Sumbar, Gubernur Mahyeldi juga menyatakan akan mendorong konektivitas jalur pengiriman barang menuju Teluk Bayur terutama untuk memperlancar kebutuhan ekspor wilayah barat, juga dengan peningkatan komoditi yang dibutuhkan.
"Teluk Bayur merupakan pelabuhan terbesar di Barat, untuk itu perlu kita perhatikan konektivitasnya, juga komoditi baru apa saja yang bisa kita ekspor ke negara-negara di Samudera Hindia," tuturnya.
Menutup acara Presiden melepas 43.777 ton komoditi ekspor dari Pelabuhan Teluk Bayur, serentak dengan ekspor dari 17 pelabuhan di seluruh Indonesia. (kmf)