Berdasarkan data dari Dinas TPHP Sumbar, sektor pertanian menyumbang 30% PDRB Kabupaten Tanah Datar, dan hampir 50% penduduknya menggantungkan hidup dari sektor pertanian ini.
"Data dari Dinas TPHP Sumbar sudah menunjukkan bahwa posisi Kabupaten Tanah Datar dalam hal pertanian, dan kaitannya dengan ketahanan pangan Sumbar begitu penting. Artinya hasil panen padi Tanah Datar sangat mempengaruhi ketahanan pangan kita di Sumbar dan regional kawasan," terang Audy.
Namun kondisi pertanian di Tanah Datar bukannya tanpa permasalahan. Sebagaimana disampaikan oleh Wali Nagari Rambatan, Edi Indra, yang turut menyambut kedatangan Wakil Gubernur, hampir 70% areal pertanian dan sawah di Nagari Rambatan adalah sawah tadah hujan. Sehingga hasil produksi pertanian sangat bergantung kepada cuaca.
"Begitulah kondisinya, areal persawahan kami mayoritasnya adalah sawah tadah hujan. Oleh karena itu kami sangat berharap bantuan Pemprov Sumbar akan jaringan irigasi. Sehingga masa tanam bisa dilakukan sepanjang tahun dan tidak lagi bergantung kepada cuaca. Sehingga produksi padi pun bisa ditingkatkan," ujarnya.
Menerima aspirasi Wali Nagari Rambatan ini, Audy berjanji akan mengupayakan jaringan irigasi di nagari tersebut. Wakil Gubernur yang akrab disapa Uda Audy ini juga berupaya menjelaskan upaya yang akan dilakukan oleh Pemprov Sumbar dalam rangka meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
"Memang terdapat beberapa permasalahan di sektor pertanian. Tapi akan kita coba selesaikan satu per satu. Untuk irigasi akan kita upayakan perbaikan secepatnya. Persoalan ketersediaan lahan akan kita coba atasi dengan penerapan teknologi dalam sektor pertanian. Sehingga produksi bisa lebih banyak walau dengan luas lahan yang sama," jelasnya. (kmf)