PADANG, Swapena -- Jelang dimulainya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi, pada 12-20 Juli 2021, Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Minggu (11/7) meninjau kesiapan sejumlah fasilitas. Dimulai dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Pelabuhan penyeberangan Bungus, melihat pasokan oksigen dan terakhir melihat kesiapan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M.Djamil.
Selain itu, Wagub beserta rombongan juga meninjau situasi di salah satu restoran di Kota Padang dan juga pusat perbelanjaan Transmart. Turut serta dalam peninjauan, Kepala Dinas Kominfotik Sumbar, Jasman Dt.Bandaro Bendang, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Satpol PP Sumbar, dan Sekretaris Dinas Perhubungan.
Untuk melihat ketersediaan oksigen, rombongan meninjau langsung ke suplier oksigen di kawasan bypass, Padang, Asiana Gasindo. Pihak Asiana Gasindo kepada Wagub menyampaikan dalam dua bulan terakhir memang ada peningkatan permintaan hingga 200 persen, namun suplai oksigen ke rumah sakit sampai saat ini masih terpenuhi dan pasokan dari Jakarta juga masih lancar.
"Memang ada peningkatan tapi pasokan dan produksi masih aman. Tapi kita minta pihak rumah sakit supaya pembayarannya bisa lebih cepat karena kalau kita nombok terus, gak tahan juga," kata Muhammad Wiliam, dari pihak Asiana Gasindo.
Menurut Audy, ia sengaja meninjau langsung agar bisa melihat kondisi real di lapangan dan jika ada kendala bisa segera dicarikan jalan keluarnya.
"Alhamdulillah pasokan oksigen ke rumah sakit masih lancar dan pasokannya juga masih aman. Informasi saya dapat kalau enam suplier oksigen yang lain juga begitu. Jadi kita memang sengaja ingin melihat langsung supaya tidak terjadi seperti di Jawa, kita tidak ingin seperti itu, ujar Audy.
Rombongan juga meninjau langsung kesiapan RSUP M.Djamil Padang. Khususnya ketersediaan tempat tidur pasien. Dirut RSUP M.Djamil Yusirwan, menyebut saat ini RSUP menambah lagi 86 tempat tidur dari sebelumnya 255 tempat tidur untuk pasien Covid-19.
Di BIM, selain mewajibkan PCR bagi penumpang, sudah ada pengurangan jadwal penerbangan yaitu, hanya Jakarta dan Batam. Sehingga Wagub menilai, bandara relatif aman.
"Untuk di Bandara tes PCR masih sesuai aturan. Setiap penumpang kan wajib PCR dan penerbangan juga hanya Jakarta dan Batam, jadi masih terproteksi dan kita minta pihak bandara perhatikan betul masa berlaku PCR nya. Dan karena bandara agak sepi juga, jadi relatif amanlah," ujar Audy.
Sementara itu, dalam tinjauan rombongan ke Pelabuhan Bungus, didapati selama ini untuk pelayaran kapal ke Kepulauan Mentawai, penumpang hanya diwajibkan tes antigen.
Meski begitu, menurut Kepala BPTD Wilayah III Prov. Sumatera Barat, Deny Kusdyana, pihaknya akan mengikuti aturan ataupun kebijakan terkait PPKM darurat.
"Kita disini hanya melayani pelayaran dalam Provinsi, yaitu ke Mentawai. Dan selama ini setiap penumpang kita wajibkan antigen. Tapi jika terkait PPKM Darurat ini harus ada tes PCR, maka kita akan ikuti," kata Deny.
Tidak lupa, dalam peninjauan tersebut, Audy mengingatkan petugas di pelabuhan agar tetap mematuhi protokol kesehatan. (kmf)