PADANG, Swapena -- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan, penerimaan calon prajurit TNI Angkatan Darat (AD) tidak dipungut biaya sepersen pun. Oleh karena itu, para orang tua diminta untuk tidak memberikan uang kepada siapapun yang menjanjikan anak mereka bisa menjadi prajurit TNI.
“Kami melaksanakan penerimaan prajurit TNI se-transparan mungkin. Jangan ada yang kena tipu, karena kami tidak pernah umumkan soal uang,” tegas Kasad saat teleconference dengan orang tua/wali calon taruna Akmil Tahun Anggaran 2021, Rabu (23/6).
Kasad pun meminta para orang tua atau wali yang dijanjikan seseorang agar anaknya diterima sebagai prajurit TNI dengan uang dipersilahkan untuk melaporkan kepadanya. Dia bahkan secara terbuka memberikan nomor handphone yang dapat dihubungi jika ada yang dimintai uang. “Silahkan hubungi nomor Aspers Kasad di 082113888381, nomor Waaspers Kasad Bidang Renpres di 081230821771 atau Paban III/Binteman di 081344958399 atau ke hotline pengaduan di 021-38998547,” rincinya.
Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja, Brigjen TNI Arief Gajah Mada usai mengikuti teleconference juga menegaskan hal senada. Dia sejak awal juga telah melakukan penerimaan Catar Akmil ataupun penerimaan prajurit dari jalur lainnya dilaksanakan secara transparan. “Saya ini ketua sidang, tapi bukan penentu lulus dan tidak lulusnya anak bapak ibu semua. Kita melaksanakan secara transparan. Ada tim yang menilai dan menentukan,” tegasnya di hadapan orang tua catar yang mengikuti seleksi di Sub Panda Padang.
Untuk mereka yang lulus di Akmil disampaikannya berpeluang menjadi pimpinan angkatan darat di masa depan. “Sekarang yang penting adalah doa dari bapak ibu sebagai orang tua. Soal rezeki, Tuhan yang mengatur, Insya Allah tidak tertukar. Anaknya berusaha dan dikuatkan dengan doa dari orang tua,” tegasnya pula.
Kasi Pers, Kol. Inf. Ade Eka Putra menuturkan, dari Subpanda Padang, ada 29 orang yang lolos seleksi ke Panda Kodam I/Bukit Barisan. “Jalur regular dari Subpanda Korem 032/Wbr, animonya sangat tinggi. Dari 169 pendaftar yang lulus 27 orang. Kemudian kita kirim ke Panda Kodam I/Bukit Barisan di Medan sebanyak 29 orang, termasuk dua orang dari jalur spotting, yakni dari SMA unggulan di Sumbar,” sebutnya.
Untuk Akmil disampaikannya, tidak ada kuota khusus. “Tidak ada kuota khusus, semuanya tergantung hasil seleksi. Pada sekitar tahun 2007 atau 2008 dari Sumbar cuma ada satu orang yang lulus. Kemudian pada 2020, lulus sebanyak tiga orang,” tuturnya.
Dia berharap, untuk penerimaan tahun ini, generasi muda Sumbar banyak yang diterima di Akmil. “Kita harapkan semoga semakin banyak yang diterima. Sekarang sampai akhir Juni 2021 ini, mereka masih mengikuti tes di Medan. Selanjutnya yang lolos mengikuti seleksi lagi di Malang untuk tingkat pusat. Jika lolos di sana, maka mereka akan menempuh pendidikan di Akmil. Kita doakan saja, semoga banyak yang lolos dari Sumatra Barat,” pungkasnya. (yn)