KETAPING, Swapena -- PT Angkasa Pura II ( Persero ) Cabang BIM selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau terus berbenah dalam memberikan layanan terbaik kepada pengguna jasa Bandara.
Dalam masa kondisi pandemi saat ini, memang dibutuhkan langkah konkrit dan strategis dalam menjalankan layanan kebandarudaraan.
Dalam siaran pers PT. Angkasa Pura II Cabang BIM, Jumat (18/6/2021) tercatat pada tahun 2018 jumlah pengguna jasa bandara di BIM mencapai 4,1 juta penumpang, dengan pergerakan pesawat udara per hari mencapai 80 pergerakan.
Jumlah penumpang yang mencapai 10.000 sampai dengan 12.000 per hari sudah menjadikan BIM sebagai salah satu Bandara tersibuk di Indonesia pda kelas bandara menengah.
Memasuki tahun 2019, trend penumpang dan pergerakan pesawat mulai turun, dan puncaknya terjadi pada periode tahun 2020. Mulai berkurangnya jumlah wisatawan, pebisnis dan para pekerja dari dan ke BIM dikarenakan pandemi dan sampai akhirnya BIM sampai pda periode jalan masa yang sangat memprihatinkan. Dimana jumlah penumpang per hari pernah di angka hanya 800 penumpang. Sangat berdampak terhadap segala aspek.
Berkurangnya secara drastis tingkat pergerakan penumpng dan pesawat di BIM, berdampak secara ekonomis ke seluruh aspek lanjutan dari Bandara. Mulai dari agen travel, layanan moda darat, petugas ground staff, petugas porter bandara, petugas cleaning service dan tentunya tingkat hunian hotel di Sumbar, tujuan wisata, restoran, rumah makan dan sektor sektor kehidupan masyarakat lainnya.
Memasuki pertengahan tahun 2021 ini, BIM kembali mencoba menggeliat, mencari solusi dan jalan agar supaya bagaimana Sumatera Barat yang kita banggakan ini kembali bergairah dari seluruh aspek layanan.
Dari sejak awal pandemi, BIM sudah menyediakan layanan gratis PCR test untuk pengguna jasa bandara melalui Pemprov Sumbar yang ditemptkan di area kedatangan. Standar protokol kesehatan di Bandara selalu dijaga dengan penempatan Handsanitizer disetiap sisi Bandara, penempatan area pencucian tangan/westafel di area publik yang dikerjasamakan dengan Politeknik Negeri Padang, dan serta menjalankan aturan wajib menggunakan masker selama berada dikawasan BIM, sampai dengan proses disinfectan yang rutin dilaksanakan untuk menjamin kebersihan seluruh area dan fasilitas di BIM. Ternyata hal tersebut barulah sebuah hal dasar yang sudah menjadi kewajiban dalam kehidupan saat ini. Masih dibutuhkan lagi terobosan terobosan untuk kembali meyakinkan, menggairahkan masyarakat untuk kembali berkunjung ke Sumatera Barat.
Sumatera Barat dengan sumber daya alam yang sangat luar biasa dan merupakan anugerah terindah bagi masyarakat Sumbar harus kembali hidup harus kembali bergairah dalam memberikan layanan kepada masyarakat Indonesia.
Sangat sederhana sebenarnya, seperti pembicaraan antara Bang Yos (EGM PT AP II KC BIM) dengan Wagub Sumatera Barat Bapak Audy Joinaldy, dimana rombongan EGM BIM langsung diterima okeh Pak Wagub di ruang kerjanya disela sela kesibukan beliau.
Dalam pertemuan tersebut Wagub Sumbar sangat mengapresiasi pernyataan Bang Yos, terkait kesungguhan PT AP II menjadi agen Pemerintahan untuk menjadi garda terdepan dalam mendukung program Pemprov, Pemkab/Kota terkait Pariwisata, Event Nasional, dan Program Kemitraan (CSR) untuk menjadikan Sumatera Barat sebagai destinasi wisata nasional yang ramah kesehatan dan sosial.
Hal ini tentu disambut baik oleh Wagub Sumbar, karena beliau sangat paham dan mengerti bagaimana seharusnya BIM memgambil peran dalam pembangunan Sumatera Barat.
Dan malahan, tawaran Bang Yos kepada Pak Wagun untuk audiensi dengan Stake Holder BIM ( khususnya airlines ) langsung disetujui oleh Pk Wagub. Ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi BIM, dengan keluwesan beliau tentunya akan memudahkan bagi stake holder BIM dalam menyiapkan program atau wacana wacana terkait pergerakan pesawat dan wisatawan ke Sumbar untuk bisa disampaikan di tingkt nasional.
Pertemuan yang berjalan lebih kurang 1 jam tersebut, Wagub Milenial kita juga memberikan solusi solusi konkrit bagi pihak terkait dalam mempersiapkan layanan terbaik bagi masyarakat indonesia.
Saat ini tak bisa dipungkiri, peranan influencer, vlogger, dan youtuber serta akun media sosial adalah langkah terbaik, efisien dan tepat sasaran dalam mengejar kunjungan wisatawan ke Sumbar dalam amsa pandemi ini.
Para penggiat media sosial tersebut nanti akan mempromosikan semua hal tentang Sumbar didaerah mereka masing masing, dan dipastikan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Sumatera Barat dalam memberikan layanan.
Tinggal bagaimana semua unsur terkait, bersinergi dalam menyiapkan Sumatera Barat yang luar biasa, dipastikan saat ini kita tidak akan bisa berjalan sendiri sendiri dalam memberikan layanan, sudah saatnya kita semua berkolaborasi bekerjasama untuk Sumatera Barat yang kita cintai ini. (mmc)