PADANG, Swapena - Sebanyak 14 ventilator yang ada di RSUP M. Djamil Padang sudah terpakai semua oleh pasien positif Covid-19. Mereka rata-rata pasien dengan penyakit berat dan tertular oleh virus mematikan tersebut.
Kepala Bagian Umum dan Organisasi RSUP M. Djamil Padang, Ns Devi Verini SKep, MKes, menjelaskan jika ada pasien positif Covid-19 yang membutuhkan ventilator maka akan dirujuk ke rumah sakit terdekat dari M. Djamil.
"Benar alat ventilator di M. Djamil hingga kini masih penuh. Jika ada pasien positif Covid-19 yang butuh ventilator dengan terpaksa kami rujuk ke RS terdekat dan yang punya ventilator. Seperti BMC, RSUD Padang atau SPH," kata Devi yang dihubungi, Minggu (16/5).
Dikatakannya, saat ini RSUP M. Djamil juga sedang mempersiapkan lantai 3 Gedung Instalasi Pusat Jantung Terpadu untuk perawatan pasien Covid-19. Namun ruangan itu belum bisa dimanfaatkan karena banyak faktor. Mulai dari kesiapan tempat tidur, ventilator hingga SDM yang kini sudah tersedot melayani pasien positif di ruang perawatan zona merah.
"Penyelesaian ruangan untuk pasien rujukan dari daerah dengan kondisi berat kini terus dikebut. Sekarang tukang masih bekerja, semoga ruangan itu bisa selesai sesuai target," terang Devi.
Terpisah Direktur SDM dan Umum M. Djamil Dr Dovi Djanas mengatakan ventilator multipurpose rencananya akan datang paling lambat pagi ini dari BNPB sebanyak 5 buah. "Tapi rawatan yang selain ICU juga penuh. Sebab pasien rujukan dari berbagai daerah sudah mulai berdatangan," terangnya.
Saat ini seluruh ruang rawatan di M. Djamil, ruang red zone tulip dan edelweis untuk pasien Covid-19 juga penuh.
Dijelaskan Dovi, saat Lebaran hari pertama M. Djamil terpaksa meminjam ventilator multipurpose dari RS SPH, sebanyak 2 buah. Peminjaman ventilator tersebut bisa dilakukan atas gerak cepat Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy.
"Terima kasih Pak Wagub dan mari kita doakan tidak ada lonjakan kasus Covid-19 yang tak diharapkan," terang Dovi.
Diketahuinya M. Djamil sebagai rumah sakit rujukan di Sumatera Bagian Tengah kehabisan ventilator atau alat bantu pernapasan bagi pasien Covid-19, terungkap dalam diskusi Grup Kawal Covid-19 Sumbar. Grup itu anggota dari berbagai kalangan, mulai dari pemerintah provinsi seperti gubernur, Wagub, Kadis Kesehatan, Kadis Kominfo, akademisi, praktisi kesehatan, pakar kesehatan, BNPB, BPBD, pimpinan rumah sakit se-Sumbar hingga wartawan.
Rustian dari Direktorat Logistik dan Peralatan BNPB merespons cepat dengan menyampaikan agar kekurangan ventilator tersebut diajukan kepada pihaknya dan Kementerian Kesehatan. “Silakan diusulkan ventilator jika ada penambahan ICU pakai ventilator ke BNPB. Segera pak, supaya tidak terlambat. WA ke saya saja suratnya, supaya tidak terlambat pak. Ada non-invasif,” ujarnya. (yk)