DALAM beberapa waktu terakhir angka positif Covid-19 di Sumatera Barat kembali naik. Pertambahan kasus harian senantiasa dalam tiga digit. Lebih dari itu, angka kematian pun mengalami peningkatan.
Saat ini, angka pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Sumbar sudah lebih 40 ribu orang. Sedangkan yang dinyatakan sembuh baru dalam angka 37 ribuan. Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan kita semua.
Kenapa kasus Covid-19 kembali naik? Sementara kegiatan vaksinasi juga terus digeber. Di lain pihak, pemerintah juga telah melakukan upaya pembatasan seperti larangan mudik pada saat lebaran lalu dan lain sebagainya. Pertanyaan seperti ini akan ada pada masyarakat, terutama yang peduli dengan keganasan virus Corona ini.
Jawabnya karena sebagian besar penghuni negeri ini sudah abai dengan protokol kesehatan. Bahkan, disinyalir ada yang tidak peduli sama sekali. Orang-orang menganggap kehidupan sudah kembali normal sebagaimana sebelum virus Corona bercokol di republik ini, sehingga tak peduli dengan protokol kesehatan. Masker telah longgar, menjaga jarak dianggap tak penting dan mencuci tangan seperti tak perlu lagi.
Lihatlah dalam keseharian, sudah banyak di antara penghuni negeri ini yang tak lagi pakai masker. Di jalan, di pasar, di warung dan tempat-tempat umum lainnya banyak ditemukan orang tanpa masker. Kalau pun ada yang memakai masker, hanya sebagai penjawab tanya saja, tidak lagi dipasang pada tempatnya. Yang ditutup tak lagi hidung dan mulut, tetapi dagu. Ini nyata!
Di kafe dan restoran, orang-orang tidak saja makan, tetapi tertawa terbahak-bahak bersama tanpa ada jarak. Begitu juga tradisi bersalaman sudah kembali hidup.
Itu hanya beberapa indikasi penyebab naiknya angka positif Covid-19. Belum lagi yang terkait dengan mobilitas antar daerah, antar kabupaten/kota dalam provinsi, apalagi antar provinsi. Walau ada pembatasan menjelang lebaran, namun bus antar provinsi selalu penuh oleh penumpang. Banyak yang datang dari daerah zona merah.
Artinya, banyak di antara kita yang sudah lupa bahwa virus Corona masih gentayangan di negeri ini. Banyak yang beranggapan situasi dan kondisi sudah aman. Akibatnya, masker dilepas atau minimal dilonggarkan. Protokol kesehatan tak lagi menjadi perhatian.
Terkait itu, mari kita kembali perketat tali masker. Jangan dilepas dan jangan pula dipasang di dagu. Sebaliknya, pasanglah masker pada tempatnya, yakni untuk menutupi hidung dan mulut.
Yang terpenting lagi, patuhi protokol kesehatan di mana pun berada. Hanya dengan cara itu rantai penyebaran Covid-19 bisa diputus. Khusus yang sudah divaksin, jangan anggap langsung kebal akan virus Corona, dan tetaplah dengan protokol kesehatan. (Sawir Pribadi)