Petugas Resor KSDA Agam bersama warga mengidentifikasi lapangan tempat ditemukannya satwa misterius tersebut. |
LUBUK BASUNG, Swapena - Masyarakat Palembayan Tangah, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam resah dan merasa takut warga. Sebab, dalam beberapa waktu terakhir ada informasi tentang binatang warna hitam yang berbau busuk. Binatang itu pernah terlihat oleh warga sekelabat saja, sehingga ada yang menyebut itu adalah makhluk jadi-jadian.
"Informasi itu berkembang sejak
beberapa minggu lalu. Sampai sekarang warga yang berkebun, pulang lebih cepat
dari biasanya yakni pukul 17.00 Wib," kata Wali Jorong Palembayan Tangah,
Khairul Amri di Lubuk Basung, Jumat (28/5).
Khairul Amri menceritakan, informasi berawal
dari cerita dua warga, yakni Syafri Efendi dan Darwis. Keduanya dalam
waktu berbeda melihat makhluk hitam dan menimbulkan bau busuk yang belum
pernah tercium sebelumnya.
"Ini sudah menjadi perbincangan dari warga
sekitar semenjak dua warga atas nama Syafri Efendi dan Darwis berjumpa makhluk misterius
itu, sejak Rabu (19/5) lalu pada pukul 22.30 WIB," katanya.
Pengakuan kedua warga itu, kata
Khairul, keduanya tidak sempat
melihat pasti apa jenis binatang dimaksud, karena mereka
tidak membawa senter atau alat penerangan lainnya. Namun mereka
hanya mendengar suara daun kayu yang diinjak saat hewan itu lari
menghindar.
"Keduanya takut, karena binatang hitam itu terlihat
lumayan besar dan meninggalkan bau busuk menyengat hidungnya. Kontan, bulu
kuduk mereka bergidik," ujar Wali Jorong, Khairul.
Warga lain, Adlin Sutan Pamuncak, lanjut Khairul, memberikan
informasi pula bahwa tanaman padinya di sawah terbenam ke lumpur dan pematang
sawah banyak yang rusak. "Adlin
melaporkan sawahnya rusak, pematang sawahnyanya juga rusak," ucapnya.
Karena itu, berkembang cerita, ada makhluk jadi-jadian
kini tengah menggerayangi daerah Palembayan Tangah. "Macam macam saja
cerita dalam masyarakat. Dan, yang jelas hal itu memunculkan kegelisahan
dan ketakutan warga,” katanya.
Wali Jorong Khairul akhirnya pun melaporkan
keresahan masyarakatnya itu ke Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA)
Agam.
Merespon laporan itu, Kepala Resor KSDA
Agam, Ade Putra langsung menurunkan 6 petugas untuk melakukan identifikasi
lapangan, sejak Kamis (27/5). Hal ini untuk mengetahui jenis binatang yang
telah membuat warga gacar itu.
Dari hasil identifikasi petugas, kata Ade, maka dipastikan satwa yang meresahkan itu adalah jenis beruang madu (helarctos malayanus) yang melintas di lokasi tersebut. "Petugas menemukan tanda-tanda keberadaan satwa beruang yaitu jejak, cakaran dan tanda lainnya. Dan, bisa saja bau busuk itu berasal dari satwa tersebut," tambahnya.
Ade mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan
selalu waspada jika berkebun atau masuk hutan. "Binatang apa pun
kalau tidak merasa terganggu, mereka juga tak akan mengganggu,"
ujarnya. (mkd)