PADANG, Swapena -- Gubernur Sumbar Mahyeldi beserta segenap pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumbar, mengikuti Rapat Koordinasi Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak Tahun 2020 melalui video conference, di ruang kedatangan VIP Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Rabu (14/4).
Rakor juga diikuti serentak oleh 270 kepala daerah lainnya yang terpilih dalam Pilkada serentak yang pertama kali diadakan di Indonesia tersebut. Turut hadir, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen. TNI Doni Mordano, yang sedang melakukan kunjungan kerja di Sumbar.
Melalui rakor itu, Presiden Joko Widodo berpesan agar kepala daerah terpilih bisa menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.
Menurut Jokowi, jabatan kepala daerah itu suatu kehormatan sekaligus tanggung jawab yang besar dan berat. Kepala daerah harus bisa berorientasi dan berani berinovasi, tidak terjebak dalam rutinitas.
"Dalam bekerja jangan hanya puas membaca laporan saja, cek, lihat dan kontrol di lapangan. Membuat kebijakan yang fokus dengan skala prioritas yang jelas sehingga lokasi anggaran juga jelas," tegas Jokowi.
Presiden juga berpesan agar kepala daerah fokus pada dua atau tiga kegiatan prioritas saja dalam setahun. Semakin sedikit kegiatan akan semakin mudah memeriksanya dan dampaknya bisa dirasakan masyarakat.
"Misal ingin jalan mulus sampai ke desa-desa, ya sudah, konsentrasikan saja ke sana. Tahun berikutnya apa lagi, sekolah, dll. Harus berani, jika tidak bisa konsolidasikan ini, 5 tahun bekerja terjebak rutinitas, akan habis, periode berikutnya tidak dipilih lagi oleh masyarakat. Tak lupa, pemulihan kesehatan dan ekonomi juga harus jadi perhatian," sambung Jokowi.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri, M. Tito Karnavian, dalam laporannya di awal rakor menyampaikan , Pilkada serentak diikuti oleh 270 daerah, terdiri dari 9 Provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota.
"Dari 270 itu, sebanyak 185 pasangan di antaranya telah dilantik dan sebagian besar kepala daerah baru. Prokes ketat juga diterapkan di setiap tahapan pilkada. Kita bersyukur tidak ada kluster baru Covid-19 terkait Pilkada, bahkan beberapa daerah tercatat menurun angka konfirmasi covid-19," ujar Tito. (kmf)