Faktual dan Berintegritas

 


PADANG, Swapena - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Intelektual Lintas Organisasi Kepemudaan, melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat di Padang, Senin (8/3). Aksi tersebut menuntut kasus dugaan penyelewengan dana Covid-19 diusut tuntas.

Puluhan mahasiswa yang mayoritas dari Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang itu, berorasi di depan Kantor Gubernur Sumbar sejak pukul 15.00 WIB. Mereka menggelar orasi dengan menyampaikan  semua rasa kecewa terhadap pejabat Sumbar yang diduga menyelewengkan anggaran Covid-19 tersebut yang mestinya untuk rakyat.

“Usut tuntas temuan BPK RI. Jangan ada kongkalikong dengan koruptor. Kita berharap KPK ke Sumbar, karena kita tidak percaya pejabat Sumbar sekarang,” kata koordinator lapangan, Fikri Haldi kepada awak media.

Fikri yang juga Ketua Umum Pergerakan Milenial Minang itu menyebutkan, pihaknya menyampaikan 10 tuntutan dalam aksi tersebut. Dengan harapan pelaku penyelewengan dana Covid-19 segera diproses secara hukum. Mereka berharap semua pejabat Pemprov dan aparat hukum lebih transparan. “Kita menuntut, kasus ini segera diproses agar tidak ada lagi kasus serupa. Masa dana Covid-19 juga diembat,” tegasnya.

Selain menyampaikan orasi, puluhan mahasiswa juga membawakan beragam spanduk sebagai bentuk protes terhadap pelaku penyelewengan Covid-19. Mereka juga menyindir pejabat-pejabat di Sumbar yang diduga 'melahap' uang untuk penanganan Covid-19. Apalagi, anggaran tersebut uang negara untuk rakyat.

Diketahui sebelumnya, BPK RI menemukan dugaan penyelewengan dana untuk penanganan Covid-19 di Sumbar berupa pengadaan hand sanitizer. Dicurigai ada mark up (pemahalan) harga hand sanitizer tersebut, sehingga merugikan negara Rp49 miliar. Akhirnya, DPRD Sumbar membentuk panitia khusus (pansus) untuk menindaklanjuti kasus tersebut.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) juga melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur dan DPRD Sumbar. Puluhan mahasiswa itu juga menuntut hal serupa. Aksi unjuk rasa tersebut didatangi langsung oleh Gubernur Mahyeldi Ansharullah, yang berakhir dengan salawat bersama. (ys)

 
Top