BATUSANGKAR, Swapena -- Gara-gara terjerat rentenir, ada warga yang tidak makan. Tak hanya sendiri, tapi sekeluarga bersama anak dan cucunya.
Hal itu diungkapkan Bupati Tanah Datar, Eka Putra pada rapat koordinasi pembangunan daerah di Aula Eksekutif Kantor Bupati Tanah Datar, Kamis (4/3). Seketika aula mendadak menjadi hening. Peserta rapat terbawa arus perasaan masing-masing.
Dari video yang beredar di grup-grup percakapan Whatsapp, Bupati yang tengah bercerita tiba-tiba tercekat dan diam. Lalu, ia seolah mengusap mata sambil berucap maaf kepada peserta rapat yang juga dihadiri wakil bupati dan Sekda setempat. Semua pun terlihat menunduk dan suasana haru.
Bupati Eka Putra menceritakan pada sebuah rumah di Tanah Datar ada seorang janda memiliki seorang anak perempuan yang juga janda dan dua cucu sampai tidak ada lagi yang akan dimakan, hanya karena terjerat utang di rentenir. Dengan mata berkaca-kaca dan suara serak Bupati Eka Putra mengaku sangat sedih dengan kondisi tersebut, sehingga memutuskan akan memimpin tim untuk melawan rentenir di Tanah Datar
"Dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim, melalui rapat ini saya sampaikan, saya akan memimpin perlawanan terhadap rentenir di Tanah Datar," tegasnya.
Untuk itu, kepada OPD terkait, Eka Putra meminta agar disiapkan formula untuk mengatasi permasalahan rentenir tersebut, mulai dari data, aturan, dan belajar dari daerah yang sudah berhasil mengatasi rentenir ini. "Setelah itu, siapkan instrumen, seperti koperasi syariah di nagari-nagari, pinjaman lunak tanpa agunan melalui bank, siapkan regulasinya. Kita harus sungguh-sungguh mengatasi ini. Niatkan untuk ibadah. Semoga jika ini berhasil, menjadi amal jariyah untuk kita," harap Eka Putra. (sp)