JIKA tidak ada aral melintang, pada April nanti pemerintah membuka lowongan pekerjaan untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Ini tentulah hal yang sangat dinanti-nantikan oleh para sarjana berbagai disiplin ilmu. Sebab, CPNS hingga hari ini masih menjadi pekerjaan sangat bergengsi dibanding profesi lainnya.
Ratusan ribu, bahkan jutaan orang saat ini tengah menunggu pengumuman pemerintah untuk pembukaan lowongan CPNS tersebut. Ada yang tiap sebentar membuka situs resmi kementerian tertentu dengan harapan sudah ada pengumuman itu dan ada pula yang bertanya ke sana-sini, terutama kepada pejabat atau pegawai negeri sipil (PNS) yang mereka kenal, baik langsung maupun melalui media sosial.
Agaknya situasi dan kenyataan itu, banyak yang disalahgunakan oleh orang atau bahkan oknum tertentu. Lantaran tingginya animo masyarakat untuk menjadi CPNS, maka ada yang menjadikannya sebagai 'sumber pendapatan' yakni menjadi calo.
Karena itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo mengingatkan agar masyarakat waspada. Sebab, setiap ada momen penerimaan CPNS, para calo senantiasa gentayangan di sana-sini. Calo tersebut bisa saja dari berbagai kalangan, seperti pensiunan PNS dan tidak tertutup kemungkinan oknum PNS. Mereka menjanjikan sesuatu kepada calon mangsanya dengan kompensasi sejumlah uang tentunya.
Cara kerja mereka makin lama pun semakin canggih. Jika dulunya gentayangan secara fisik dengan cara bergerilya ke sana ke mari, sekarang ada yang memanfaatkan teknologi. Ingat, semakin tinggi teknologi, semakin tinggi pula potensi kejahatan bagi orang-orang tertentu.
Tidak saja calon pendaftar yang harus waspada, tetapi juga keluarga yang bersangkutan. Karena yang namanya calo bisa saja masuk dari berbagai sektor, melalui sang calon pendaftar dan atau melalui pihak keluarga.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara menyebutkan, penerimaan CPNS tidak bisa dengan katebelece atau surat-surat sakti dan lain sebagainya. Karena itu, ikuti saja prosedur yang telah ditetapkan.
Sejajar dengan itu, jangan sampai terpengaruh dengan penampilan atau jabatan orang-orang tertentu, apalagi sampai tergiur dengan janji-janji mereka yang mengatakan bisa meloloskan seseorang menjadi CPNS. Atau cerita yang menyebutkan punya orang 'dalam' yang bisa mengatur lolos atau tidaknya seseorang. Yang terpenting dalam hal ini, para peserta tes CPNS mesti percaya diri. Sebab, Menteri Tjahjo Kumolo sudah mewanti-wanti bahwa berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya, maka penerimaan CPNS tahun ini sulit sekali untuk dicurangi ataupun dibuat curang.
Meski demikian, masyarakat perlu waspada. Karena yang namanya calo itu tetap ada dan mereka memanfaatkan berbagai kesempatan, termasuk memanfaatkan kemajuan teknologi. Perkuat sajalah pertahanan diri dan jangan lupa berdoa kepada Allah SWT, di samping berupaya keras tentunya. Dengan demikian, mudah-mudahan harapan untuk menjadi abdi negara melalui CPNS bisa terkabul. Semoga! (Sawir Pribadi)