SOLOK, Swapena – Rumah warga di Selayo, Kabupaten Solok bak kapal pecah. Di depan rumah mereka digelar kasur yang basah dan kotor terkena lumpur. Kasur itu dijemur meski matahari tak menampakkan diri. Sementara pemilik rumah sibuk membersihkan lantai rumah yang digenangi lumpur akibat banjir semalam.
Sementara di Muaro Paneh, perkakas rumah warga bertebaran di mana-mana. Air bah menghanyutkannya. Hujan tak henti-henti dengan intensitas tinggi pada Selasa (12/1), membuat air Batang Lembang meluap dan menyapu rumah warga. Solok pun berduka. Kabar duka sampai ke Padang.
Air bah sebenarnya baru saja susut ketika Walikota Padang, Ansharullah tiba di lokasi banjir di Solok, Rabu (13/1). Mahyeldi melihat langsung bagaimana warga Selayo sibuk membersihkan rumah dari genangan lumpur menguning dan tebal. Sungai di belakang rumah mereka masih deras. Air berada di bagian bibir sungai.
Mahyeldi tertegun ketika menyaksikan sebuah sekolah di Selayo ikut terendam banjir. Mahyeldi datang ketika guru dan siswa sibuk membersihkan ruang kelas SMA 1 Kubung, Selayo. Mereka mencoba menyelamatkan arsip. Membersihkan lumpur dengan cara menembakkan air ke perkakas kelas.
“Air di sini tingginya mencapai 1,5 meter, pak. Bahkan ruang kelas kita masih ada yang terendam,” ungkap kepala sekolah setempat kepada Mahyeldi.
Walikota Padang mencoba memantik semangat mereka. Membersihkan kelas agar proses sekolah tatap muka dapat segera dimulai kembali.
Usai melihat kondisi SMA 1 Kubung, Mahyeldi kemudian menyusuri Batang Lembang yang sempat meluap, Selasa kemarin itu. Setiba di Rawang Sari, Mahyeldi sempat meniti jembatan gantung yang menghubungkan Rawang Sari dengan sebuah kompleks perumahan. Wali Jorong setempat menyebut, saat ini kompleks perumahan tersebut terisolasi akibat banjir.
Sebenarnya, di dekat jembatan gantung ini sudah dibangun jembatan penghubung permanen. Jembatan dengan nama Badenah itu dibangun melalui APBD Provinsi Sumatera Barat dua tahun lalu. Namun jembatan ini belum rampung dibangun sehingga tidak dapat digunakan oleh warga setempat.
Setelah itu, Mahyeldi juga melihat langsung kondisi Batang Lembang. Sungai yang masih belum tersentuh pembangunan itu sudah seharusnya dibangun banjir kanal. Sendimen diangkat dan dilakukan pendalaman. Sehingga tidak terjadi lagi banjir.
Tidak saja di Selayo, Mahyeldi juga menyaksikan korban banjir di Jorong Balai Pinang, Muaro Paneh. Di sini, petugas pemadam kebakaran mencoba membersihkan halaman salah satu masjid yang terendam lumpur semata kaki. Wali Kota Padang ikut turun membantu menembakkan air dengan selang dari mobil damkar.
Sebelum mendatangi warga terdampak banjir, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah menyerahkan bantuan sembako. Sembako diserahkan kepada Pemkab Solok dan Pemko Solok. Nampak hadir mendampingi Wali Kota Padang yakni Kepala Pelaksana BPBD Kota Padang Barlius, Kabag Umum Budi Kurniawan, Kabid Linjamsos Dinas Sosial Rustim, Kasi IKP Dinas Kominfo Charlie Ch. Legi, Kasi PSKBA Dinsos Syahril, dan lainnya. (ch/kmf)