PADANG - Jodoh, rezeki dan maut adalah rahasia Ilahi. Tak ada seorang pun manusia yang bisa mengetahui hal itu. Sekeras apapun manusia berusaha untuk mengetahui hal itu, tidak akan bisa.
Agaknya ini pula yang dialami oleh seorang wanita asal Kabupaten Padang Pariaman bernama Osneti (50). Ia dan keluarga terhindar dari maut kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hanya gara-gara surat keterangan rapid antigen Covid-19 yang kadaluwarsa satu hari.
Osneti mengaku sempat terdaftar sebagai penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta-Pontianak. Namun, karena hasil rapid test antigen yang ia kantongi, Osneti batal menumpangi Sriwijaya Air SJ-182 tersebut.
"Masa berlaku rapid test antigen kami sampai tanggal 8 (Januari). Sementara jadwal penerbangan kami tanggal 9 (Januari)," kata Osneti, berbincang dengan wartawan, Minggu (10/1).
Sebagaimana dikutip detikcom, Osneti sekeluarga terdiri adik, anak dan anak kakaknya akan menghadiri pernikahan saudaranya di Pontianak, Kalimantan Barat. Namun keluarga itu dinyatakan tidak bisa berangkat beberapa jam sebelum Sriwijaya Air SJ-182 dinyatakan jatuh di Kepulauan Seribu.
Mendapat informasi pesawat tersebut mengalami kecelakaan dan jatuh di Kepulauan Seribu, Osneti mengaku langsung menangis. Dia bersyukur batal berangkat ke Pontianak.
"Saya langsung sujud syukur, bersyukur kepada Allah karena batal berangkat. Saya sampai menangis, terharu karena selamat, batal berangkat," kata dia. (*/dtc)