Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani |
SOLOK, Swapena - Tahapan Pilkada serentak di Sumatera Barat hampir sampai di puncak. Enam hari lagi masyarakat yang punya hak pilih akan memilih pemimpin. Bagaimana pemimpin yang dibutuhkan Kabupaten Solok dilihat dari sudut agama?
Berikut wawancara eksklusif Wandy NR dari jarbatnews, jaringan swapena.com dengan Pengasuh Pondok Pesantren Taruna Rabani Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani. Wawancara dilangsungkan di Koto Sani, Kabupaten Solok, Rabu (3/12).
Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani yang juga Ketua Pembina Dewan Ulama Thariqah Internasional Istanbul, Turki ini memberikan pandangan tentang Pilkada Solok dan Sumbar sekaligus cara menentukan pilihan nanti.
"Carilah pemimpin yang memiliki integritas dalam menjaga dan memelihara agamanya. Kalau dia punya integritas dalam memelihara agamanya sudah pasti dia akan menjaga kepentingan umat dan bangsa di atas kepentingan pribadinya," kata dia.
Menurut dia, mencari pemimpin jangan hanya melihat kesing atau tampilan luar. Calon pemimpin yang berpakaian dan berpenampilan islami belum jaminan seorang itu memiliki agama yang bagus.
Menurut Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani, meski benar untuk mengetahui seseorang calon pemimpin itu baik agamanya, karena agama tidak dapat terlihat dari penampilan saja. Namun orang beragama dapat terlihat dari akhlak dan apakah semua bisa melihat 24 jam akhlak calon pemimpin? Mana tahu hanya ketika di depan umum saja menampakkan akhlak yang baik. Sementara di belakang, berubah kepada aslinya.
"Untuk mengetahui akhlaknya baik atau buruk, carilah calon pemimpin yang sering terzalimi, namun dia tidak pernah membalas kezaliman orang kepada dirinya sekalipun dia mampu untuk membalasnya. Sebab calon pemimpin yang seperti itu mempunyai ke lapangan jiwa dan kebesaran hati yang sudah teruji. Dan itulah tanda-tanda besar seseorang telah memiliki akhlak yang baik. Insya Allah akhlak yang baik akan mendatangkan manfaat yang lebih banyak," papar Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani.
Dijelaskannya, pemimpin itu orang yang diberi amanah dan akan dipertanggungjawabkan dunia akhirat tentang apa yang sudah dipimpinnya. "Pilkada adalah wadah bagi kita untuk memilih pemimpin daerah yang terbaik, terbaik dari sisi agama dan gagasan serta pengalaman. Tiga hal tersebut tidak memandang gender calon kepala daerah, bahkan boleh seorang perempuan Allah SWT anugerahkan akal dan hati yang sama dimiliki kaum laki-laki. Perempuan lebih memiliki ketelitian dan keberanian dalam membuat keputusan, Siti Khadijah istri pertama Baginda Rasulullah SAW, merupakan wanita yang pertama memeluk Islam, beliau paham sekali apa dengan risiko yang dihadapi, tapi tetap saja Siti Khadijah menempuhnya. Begitu halnya dengan prinsip, seorang perempuan bernama Siti Masitah dapat dengan berani terjun ke dalam kuali panas lantaran hanya untuk mempertahankan prinsipnya," urai Syaikh.
Bagaimana pula pendapat Tuangku terhadap calon kepala daerah perempuan, yang salah satunya di Kabupaten Tanah Datar, apakah Islam membolehkan?
"Kita harus memandang jernih dan objektif. Dalam konteks pemilihan kepala daerah, bukan pemimpin agama sangat berbeda. Jangan kita pukul rata hanya lantaran kita berbeda pilihan. Masih banyak orang yang memakai isu agama dan gender untuk memenuhi syahwat politiknya, sehingga yang menjadi korban adalah umat yang tidak paham membedakan dua hal tersebut," terang Tuangku Syaikh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani
Akhir wawancara Tuangku Syekh Muhammad Ali Hanafiah Ar Rabbani, mengutip sebuah hadist yang artinya; Dari Jabir, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni).
"Jika memang kita berkomitmen mencari seorang pemimpin, bukan mencari seorang penguasa, maka carilah pemimpin yang dapat membawa manfaat dengan agama dan akhlaknya, dan jangan dipilih calon yang menimbulkan banyak mudharat sekalipun paling kaya yang memiliki link luas ke pusat, apalagi hobi mencari kesalahan kandidat lain, membuat kerusakan moral di tengah masyarakat dengan ucapan dan perbuatan yang tidak pantas dipertontonkan, apalagi sekarang zaman internet yang semua golongan dan umur terbuka dapat menontonnya," pesan Syeikh.
Tuangku juga berharap dan berdoa semoga Allah SWT memberikan hidayah-Nya dan kekuatan bagi masyarakat Kabupaten Solok khususnya dan di Sumbar umumnya untuk menentukan pilihannya dengan hati nurani. Juga diimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan. (*)