"Kampung Buya Hamka, Nagari Sungai Batang ini ibarat surga, negeri ini sungguh indah serta memiliki kekayaan alam yang sangat potensial dikembangkan," tutur Ridwan Tulus, Jumat (20/11).
Disebutkan, konsep Green Tourism yang diusung Ridwan Tulus akan digiatkan di Nagari Sungai Batang. Pembahasan tentang Green Tourism berlangsung di Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.
Green Tourism memperkenalkan Solution For Now And The Future. Seperti "Protec The Cultur yakni pemerintah, masyarakat, tour operator dan wisatawan berpartisipasi memproteksi budaya setempat.
"Protec The Nature atau pemerintah, masyarakat, tour operator dan wisatawan berpartisipasi memproteksi lingkungan agar lebih baik," ulasnya.
Konsep Green Tourism yang diusung Ridwan Tulus juga memperkenalkan "Empower and Bring Benefit For Local People atau tour operator melibatkan masyarakat setempat dan mengajarkan bagaimana ikut aktif dalam setiap program wisata.
"Suppor Conservation atau mendukung konservasi, serta Life Experience Tourism atau Wisata Pengalaman Hidup menjadikan kendala menjadi sebuah peluang," terangnya lagi.
Sementara itu, Sekretaris Green Tourism Institute Mulyandri Ramadhan Bachtiar menambahkan, saat ini pariwisata di Sumatera Barat belum begitu maju, sebab belum mendapat sentuhan berarti.
"Pariwisata yang sesungguhnya itu adalah mampu memberdayakan segala kondisi dan situasi yang alami. Bukan mesti menciptakan dengan bangunan fisik semata," terang Andi.
Kehadiran Green Tourism yang digagas Ridwan Tulus tidak hanya disambut gembira pemuda Sungai Batang itu. Camat Tanjung Raya, Walinagari Sungai Batang, Ketua Bamus (Badan Musyawarah), Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Sungai Batang dan seluruh tokoh masyarakat lainnya juga menyambut konsep wisata hijau tersebut.
"Membaca profil beliau, kita sadari sungguh menjadi kehormatan tersendiri bagi kita. Sebab pengalaman dan perjalanan beliau sudah sangat terkenal di Mancanegara. Kita harus mampu memanfaatkan peluang ini dengan baik," ungkap Camat Tanjung Raya, Handria Asmi.
Pihaknya berharap aksi pengembangan wisata sesuai konsep Green Tourism Institute bisa segera dilangsungkan. Kedepan pelatihan dan pembinaan agar bisa dilangsungkan untuk pengembangan kepariwisataan di daerah setempat.
"Pelatihan dan pembinaan sangat kita butuhkan untuk pengelolaannya. Bersama Walinagari, Bamus, Ninik Mamak, Bundo Kanduang, pemuda, beserta seluruh tokoh masyarakat bersatu dan kompak. Mengembangkan wisata sesuai Budaya dan Agama Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah," pungkasnya. (kz)