Kaum ibu dengan wajah tegang menunggu anggota keluarga mereka |
Terakhir dikabarkan, jumlah warga keseluruhan sebanyak 86 orang. Di dalam rombongan juga ada wanita dan remaja. Rombongan berangkat sekitar pukul 10:00 WIB, Sabtu itu, sampai sore dan malam rombongan tersebut masih belum pulang. Masyarakat sudah menelusuri ke dalam hutan, namun belum bertemu.
Informasi yang diperoleh swapena.com, rombongan tersebut berangkat dari Suayan menelusuri jalan setapak di Bukit Suayan menuju Tarusan Kamang, Kabupaten Agam. Sampai malam pun rombongan belum ada tanda-tanda sampai di Tarusan. Sementara keluarga mereka sudah menunggu penuh kecemasan di mushalla Tarusan Kamang.
Sejumlah kaum ibu terlihat menangis dan ada pula yang terus berupaya menghubungi keluarga mereka yang ada dalam rombongan dengan menggunakan telepon seluler, namun tidak tersambung.
Ada di antara kaun ibu yang katanya bisa tersambung ke nomor yang dihubungi, namun tidak jelas posisi rombongan di mana. Mereka cuma menyebutkan sedang di tengah hutan dan tidak tahu jalan keluar.
Pak, tolonglah usahokan mencari anak, keluarga dan masyarakat kami. Sampai siang ko alun ado kaba baritonyo. Kok bisa Pak pakai heli Basarnas supayo nampak dima posisi rombongan," kata seorang ibu yang anaknya ikut dalam 86 rombongan yang tersesat itu memohon kepada petugas.
Kasatpol PP Agam, Kurniawan Syah Putra mengatakan, sejumlah anggota TNI, Polri, BPBD dan Pol PP serta masyarakat ikut mencari keberadaan rombongan. "Jumlahnya yang naik itu sekitar 75 orang," katanya. (mw)