PADANG - Ditengah pandemi Covid-19 yang masih merebak tenaga kesehatanlah sebagai garda terdepan dalam penanganan kasus Covid-19. Tak bisa dielakkan bahwa tenaga kesehatan paling rentan tertularnya virus yang berbahaya tersebut, bahkan kasus terkonfirmasi paling banyak adalah tenaga kesehatan. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan untuk lebih aware terhadap diri sendiri maupun lingkungan.
Berbicara tentang penanangan kasus Covid-19, tentu diperlukan tenaga kesehatan yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yang mumpuni dan siap menjawab tantangan tersebut.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dalam sambutannya di acara Launching Universitas Perintis Indonesia (Upertis) Padang (3/8) mengatakan, bahwa tenaga kesehatan di Sumatera Barat masih kurang, kurang disini dalam arti kata bukan dari segi jumlah tetapi kurang dari segi kualitas atau mutu nya.
"Memang kebutuhan terhadap tenaga kesehatan masih banyak, walaupun pemerintah, moratorium penerimaan ASN dibidang kesehatan dan juga menteri pendidikan masih moratorium untuk mendirikan sekolah-sekolah dibawah kesehatan, namun hakekatnya dilapangan kita masih membutuhkan tenaga kesehatan, walaupun ada yang menganggur, ini saya catat, bukan karena kurang kebutuhan, tapi yang menganggur kurang kualitas, kurang mutu," kata Gubernur.
Gubernur berharap dengan adanya Upertis Indonesia dapat menghasilkan tamatan yang tidak menganggur, bermutu, serta bisa menjawab tantangan dan harapan kedepan.
Selain itu Rektor Upertis Indonesia terpilih dr. Apt Elfi Sahlan Ben menambahkan bahwa kepercayaan dan kerjasama adalah modal untuk menjawab tantangan dari sebuah perguruan tinggi.
"Tanpa kepercayaan, tanpa kerjasama, kerjasama dari semua unsur, baik dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa maupun pemerintah daerah, semua tantangan itu tidak bisa kita lewati," ucap rektor.
Turut hadir Forkopimda, Walikota Padang, Ketua Yayasan, para rektor Universitas Negeri Kota Padang, petinggi lembaga keuangan, serta awak media baik cetak maupun elektronik. (rls/dkf)