AROSUKA - Bupati Solok, H. Gusmal. Dt. Rajo Lelo mengatakan, persoalan adat dengan pemerintah dan pemerintah nagari sering berbenturan. Untuk itu, perlu memahami posisi dan peran masing-masing pihak, baik walinagari maupun kalangan niniak mamak.
Penegasan itu disampaikan Bupati Gusmal pada Sosialisasi dan Singkronisasi Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) dan KAN se-Kabupaten Solok, di Guest House, Arosuka, Sabtu (25/7).
"Persoalan adat dengan pemerintah dan pemerintah nagari sering berbenturan. Kita perlu memahami peran ninik mamak dalam pembangunan daerah kita. Dalam situasi saat ini Covid-19 kita akan adakan kegiatan ini secara bertahap," sebut Gusmal.
Disebutkan Bupati, jika harus memperkuat diri di kerapatan adat nagari, ini untuk memperkuat diri. Semua pengurus pamangku kepentingan harus menguasai/memahami ilmu tentang adat itu sendiri baik adat nan sabatang panjang maupun adat salingka nagari serta peraturan perundang undangan tentang adat.
"Organisasi yang kaku tidak bisa menyelesaikan masalah yang timbul di tengah Masyarakat khususnya terkait permasalahan tentang Adat. Sering terjadi permasalahan antara kerapatan adat nagari dengan pemerintah nagari, saya berharap pemerintah nagari dan kerapatan adat nagari ini saling bersinergi," sebut Gusmal.
Ia mengingatkan, sekarang zaman modernisasi. Para pemangku adat diharapkan bisa mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkannya dalam hal yang positif.
Selaras dengan itu, Bupati mengharapkan Kerapatan Adat Nagari (KAN), untuk dapat memperkuat diri. Semua pengurus pamangku kepentingan harus menguasai/memahami ilmu tentang adat itu sendiri baik adat nan sabatang panjang maupun adat salingka nagari serta peraturan perundang undangan tentang adat.
"Organisasi yang kaku tidak bisa menyelesaikan masalah yang timbul di tengah masyarakat, khususnya terkait permasalahan tentang adat. Sering terjadi permasalahan antara kerapatan adat nagari dengan pemerintah nagari, saya berharap pemerintah nagari dan kerapatan adat nagari ini saling bersinergi," sebut Gusmal.
Ketua Panitia Pelaksana, Reflidon, menyampaikan, sosialisasi dan singkronisasi kegiatan LKAAM Kabupaten Solok itu diikuti LKAAM kecamatan dan KAN dari 4 kecamatan, yakni Kecamatan Bukit Sundi, Tigo Lurah, Lembang Jaya dan Lembah Gumanti dengan peserta sebanyak 40 orang.
Gusmal Dt. Rajo Lelo di kesempatan itu selain sebagai bupati juga hadir selaku Ketua Umum LKAAM Kabupaten Solok. Kemudian juga terlihat pengurus LKAAM, Syahrial dt. Bandaro Hitam, Kadis Pariwisata, Nasripul Romika, Sekretaris Umum LKAAM, Reflidon. (ujn)