PADANG - Palang Merah Indonesia (PMI) dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) bekerjasama untuk saling menunjang dalam menyukseskan Musbaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-28 di Sumatera Barat.
Kedua lembaga itu bersepakat untuk memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada para kafilah tuan rumah Sumatera Barat mulai official sampai ke anggota pendamping kafilah selama berlangsungnya persiapan MTQ sampai para anggota kafilah kembali ke tempat masing-masing.
“Pemberian pertolongan kedaruratan, layanan kesehatan dasar kepada kafilah akan menjadi bagian dari tugas PMI Sumbar nanti,” kata Ketua PMI Sumatera Barat, H. Aristo Munandar, usai menandatangi nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara PMI dengan LPTQ Sumbar di hotel Grand Zuri, Padang, Selasa (21/7).
Kerja sama itu merupakan wujud dari amanah Undang Undang No.1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Itu, menunjukkan PMI tidak sekadar ‘donor darah’. Ada banyak aspek yang menjadi konsentrasi PMI.
"Sedangkan donor darah hanya salah satunya saja, dari tugas-tugas kemanusiaan yang diemban oleh PMI,” tutur Aristo Munandar.
Sementara itu Ketua Harian LPTQ Sumbar, H. Damri Tanjung memberikan apresiasi tinggi terhadap PMI Sumbar yang memberikan baktinya untuk ikut serta menyukseskan pelaksanaan MTQ Nasional ke-28 yang akan dituanrumahi oleh Provinsi Sumatera Barat. “Alhamdulillah, dengan penandatangan perjanjian kerja sama untuk pelayanan kesehatan kafilah MTQ Sumbar ini, sebagian dari tugas berat panitia penyelenggaran sudah terbagi kepada PMI,” kata Damri.
Ia mengatakan, PMI akan melayani keluhan kesehatan (lewat layanan dasar) dari kafilah Sumbar sejak masa pemusatan latihan sampai MTQ berakhir. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan PMI juga akan diperbantukan kepada tugas-tugas untuk melayani anggota kafilah tamu jika nanti diperlukan.
“Kita siap untuk itu, karena kita memiliki tim yang siap ditugaskan ke panitia MTQ,” kata Kepala Markas PMI Sumbar, Hidayatul Irwan.
Pelayanan kesehatan ini sepenuhnya dilaksanakan oleh tim klinik PMI Sumbar, dengan personel yang piket setiap hari sebanyak 8 orang yang terdiri dari 1 orang koordinator pelayanan, 1 orang dokter, 2 orang tenaga kesehatan, 2 orang awak ambulans, 1 orang tenaga laboratorium dan 1 orang sopir ambulans. (rls)