PADANG PANJANG - Menjelang tahun ajaran baru berbagai persiapan dilakukan Pondeok Pesantren Thawalib Gunung.
Persiapan kali ini, berbeda dengan sebelumnya yakni sesuai protokol kesehatan Covid-19 dengan empat gelombang kedatangan.
Pimpinan Ponpes Thawalib Gunung, Muhamad Mahfuz Mustia, Lc, Senin, (22/6) di SIgando mengatakan, empat gelombang kedatangan itu merupakan upaya pengendalian,
memastikan santri di ponpes ini benar-benar bebas Covid-19.
Gelombang pertama dimulai 13 Juli untuk santri aliyah lama. 16 Juli, santri tsanawiyah dari luar Padang Panjang dan Batipuah X Koto. Gelombang ketiga 18 Juli untuk santri baru dari tingkat tsanawiyah dan aliyah.
Keempat, 20 Juli untuk Santri Tsanawiyah dari Padang Panjang.
Menyambut kedatangan santri Ponpes Thawalib Gunung bekerjasama dengan LPM Sigando dengan mengerahkan kader LPM dan PMI untuk pengecekan kesehatan santri.
"Bila ada terindikasi demam tinggi dan sebagainya, kita akan arahkan ke Puskesmas terdekat. Kalau toh, tidak ada tempat isolasi, mungkin kita pakai ruang kelas," kata Muhamad Mahfuz Mustia.
Terkait dampak Covid 19 pada pendaftaran santri baru, diakui Mahfus jumlahnya berkurang dari tahun sebelumnya.
Tahun lalu pendaftaran santri aliyah 40 orang, kini baru 17 orang yang mendaftar. Sementara untuk santri tsanawiyah tahun lalu 60 orang kini baru 44 orang.
"Mungkin karena faktor ekonomi. Sebagian wali santri merupakan non PNS. Di antaranya petani karet, sawit maupun pedagang," katanya.
Berdasarkan standar pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) di Pondok Pesantren di new normal, santri belum diizinkan keluar pondok di akhir pekan, sesuai arahan walikota melalui Dinas Pendidikan. (sdm)