SOLOK - Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) yang masuk perangkap di Nagari Gantuang Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra (PRHS) di Kabupaten Dharmasraya. Evakuasi si raja hutan itu dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.
Proses evakuasi yang berlangsung siang tadi disaksikan ratusan masyarakat. Mereka berdatangan dari berbagai kawasan di sekitar Gantuang Ciri, ingin menyaksikan bagaimana rupa harimau yang selama ini telah menghantui petani di dua nagari, yakni Gantuang Ciri dan Jawi-jawi Guguk, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Dua nagari itu adalah bertetangga dan berbatasan langsung.
Kepala BKSDA Sumbar Resor Konservasi Solok, Afrilius kepada detikcom, Minggu (14/6) mengatakan, di PRHS nantinya harimau tersebut dirawat, kemudian dilepasliarkan kembali.
"Kita kirim ke pusat rehabilitasi di Dharmasraya. Nantinya di sana akan diperiksa dulu kondisi kesehatannya sampai waktunya harus dirilis dan dilepasliarkan kembali ke habitatnya," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan swapena.com, masyarakat menduga harimau yang masuk perangkap di Gantuang Ciri itu adalah yang selama ini meresahkan masyarakat petani di Gantuang Ciri hingga Nagari Jawi-jawi Guguk, Kecamatan Gunung Talang. Sebab, dalam sebulan terakhir masyarakat dua nagari bertetangga itu memang pernah mendapat 'teror' kawanan harimau.
Di Gantuang Ciri enam warga sempat diteror kawanan harimau tersebut sepulang dari ladang pada 14 Mei lalu. Mereka terpaksa dijemput oleh masyarakat bersama aparat kepolisian dan sampai di rumah pada malam hari.
Hal yang sama juga terjadi di Nagari Jawi-jawi Guguk, Kecamatan Gunung Talang pada 18 Mei lalu. Tiga petani sempat berpapasan dengan tiga ekor harimau sepulang dari ladang. Akibatnya, mereka juga harus dijemput beramai-ramai oleh masyarakat dan aparat nagari serta kepolisian. (sp)