Indra Catri. |
LUBUK BASUNG - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat sudah turunkan bantuan kepada kelompok masyarakat yang sangat terdampak kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Bahkan, sudah ada yang masuk tahap dua.
Sementara di Kabupaten/kota lain hingga hari ini masih hiruk dengan data. Belum jelas siapa yang akan menerima apa.
Masyarakat makin cemas, banyak yang sudah kehabisan stok, banyak yang menjerit mendesak pemerintah segera membagikan bantuan. Apa daya pemerintah tetap menunggu data dari kabupaten/kota.
Lalu, kenapa Pemerintah Kabupaten Agam bisa mengobati tangis masyarakatnya? Apa kita dan rahasianya?
"Basamo mangko manjadi," begitu jawab Bupati Agam, H. Indra Catri yang dihubungi swapena.com, tadi malam.
Yang dimaksudnya adalah kebersamaan dan kekompakan dalam pemerintahan. Semua elemen seayun selangkah untuk satu tujuan dan tidak saling menyalahkan.
Menurut dia, sebagai kepala daerah, ia harus peka terhadap persoalan masyarakat. Apalagi dalam kondisi pandemi corona Covid-19 ini, hampir semua masyarakat merasakan dampaknya.
"Saya dahulukan mana yang bisa. Sambil manunggu penyempurnaan data pendukung yang lain, bantu dulu kelompok masyarakat yang sangat rentan. Seterusnya mana yang berkeadaan (berpunya, red) diminta ikut membantu yang lain. Alhamdulillah semua bisa," jawab Indra Catri.
Menurut dia, jika tidak cepat dicarikan solusi, masyarakat akan kian menderita. Ia mengibaratkan sambil menunggu nasi masak, dimakan juga apa yang ada terlebih dahulu. (sp)