'Tamunya' Ngaku Petugas Kesehatan, Emas dan Intan Nenek Raib
PASAMAN - Hati-hati dengan tamu yang datang ke rumah. Pandemi virus corona bisa menjadi kesempatan bagi pelaku kejahatan.
Seperti yang dialami nenek Ewilda Yeti (61). Gara-gara kedatangan 'tamu' yang mengaku tenaga kesehatan, ia menjadi korban hipnotis di Kecamatan Lubuk Sikaping, Kamis (26/3). Perhiasan emas dan intang pun raib digondol sang 'tamu'.
Kapolsek Lubuk Sikaping, AKP Fion Joni Hayes mengatakan, pada Kamis itu, sekitar pukul 15.05 WIB, korban yang sedang sendiri di rumah didatangi oleh orang tak dikenal (OTK). Orang tersebut mengaku petugas dari Dinas Kesehatan. Karena alasan pengecekan kesehatan, Yeti pun meladeni 'tamu' tersebut.
"Korban ini kata OTK, akan dijadikan Lansia percontohan yang sehat. Kemudian OTK minta data-data korban. Setelah itu, karena diladeni Yeti, OTK berhasil menghipnotis korban," kata AKP Fion sebagaimana dikutip Harian Singgalang.
Yeti yang dalam kondisi dihipnotis, tak lagi sadar, saat OTK menggasak gelang emas dan cincin yang dipakainya. "Saat dihipnotis, korban mengaku disuruh mandi, tapi lepaskan dulu seluruh emas di tangan. Korban menurut, usai mandi, korban tersadar," lanjut Fion.
Saat sadar, korban panik dan akhirnya melaporkan kejadian tersebut pada suaminya, Nasruddin (60). Akhirnya mereka melapor ke polisi. Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian senilai Rp34 juta lebih dari 47,5 gram emas dan cincin intan yang digasak pelaku.
Terkait itu, AKP Fion menghimbau, saat kondisi pandemi corona ini, warga diminta tidal sembarangan menerima tamu. Terutama tamu yang tidak dikenal. Bila ada yang mengaku-ngaku petugas dari pemerintah, pastikan dulu keabsahannya dengan meminta surat tugas atau identitas lainnya. (cn)