Bandara Internasional Minangkabau. (KabarUang.com) |
PADANG - Mulai besok, Rabu (18/3), penerbangan rute Malaysia - Padang di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditutup. Ini sebagai dampak dari lockdown yang diberlakukan pemerintah Malaysia, akibat virus Covid-19.
Penutupan rute Malaysia-Padang tersebut dibenarkan Kepala Seksi Pengendalian Karantina dan
Surveilans Epidomologi, KKP Kelas II Padang, Ildamsyah. "Selasa ini hari terakhir penerbangan rute Malaysia-Padang. Besok tidak ada lagi penerbangan kedatangan internasional di BIM," katanya.
Untuk itu, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang memilih fokus melakukan screener ke kedatangan domestik. "Besok tidak ada lagi kedatangan internasional di BIM yakni dari Malaysia. Di BIM itu hanya dari Malaysia yang ada penerbangan Internasional nya. Nah selanjutnya kita fokus ke kedatangan domestik," katanya yang ditemui di Rumah Sakit Universitas Andalas Padang, Selasa (17/3).
Ia mengaku, tidak mengetahui pasti ada lagi penerbangan Malaysia - Padang, namun hal ini diduga ada berkaitan dengan telah ditetapkan lokcdown oleh pemerintah Malaysia. Kini, dengan tidak adanya penerbangan internasional di BIM menyikapi situasi Covid-19 ini, tugas KKP untuk pintu kedatangan internasional pun, dihentikan sementara waktu. "Alat yang sebelumnya di kedatangan internasional, kita bawa ke kedatangan domestik. Sebelumnya kita juga telah memasang alat screener yang telah difungsikan hari ini," sebutnya.
Menurutnya, dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemindaian suhu tubuh seluruh penumpang di kedatangan domestik BIM ini, KKP juga dibantu oleh personil Satpol PP sebanyak 16 orang yang dibagi shif kerja sebanyak dua shif. Tenaga Satpol PP sangat dibutuhkan dalam hal ini, karena KKP benar-benar mengalami keterbatasan petugas dalam melakukan pengawasan di BIM itu.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengakui bahwa hari ini adalah hari terakhir dibukanya rute penerbangan Malaysia - Padang. Selain berkaitan dengan telah ditetapkannya oleh pemerintah Malaysia lockdown, Pemprov Sumatera Barat juga telah melayangkan surat ke pihak maskapai penerbangan Air Asia yang merupakan maskapai penerbangan yang digunakan untuk rute Malaysia - Padang.
Alasan membuat Pemprov Sumatera Barat melayangkan surat ke Air Asia, sehubungan dengan kemarin ada satu penumpang dari Malaysia yang masuk ke BIM, setiba di BIM penumpang itu suhu tubuhnya di atas standar suhu tubuh orang yang sehat. Kondisi demikian, KKP langsung membawa penumpang itu ke RSUP M Djamil Padang, ternyata malamnya pasien untuk meninggal dunia.
Wagub menegaskan, dalam surat itu yang ditindaklunjuti juga oleh pihak Dinas Pariwisata Sumatera
Barat, Pemprov Sumatera Barat juga meminta agar Air Asia menghentikan sementara penerbangan dari Malaysia - Padang. Hal ini didasari, Pemprov Sumatera Barat menduga ada situasi yang tidak benar, masuknya penumpang dari Malaysia ke BIM itu.
"Seharusnya otoritas di Malaysia tidak mengizinkan penumpang itu berpergian. Ini kenapa bisa bobol dan bisa naik pesawat lagi," tegasnya.
Bahkan, Nasrul Abit menyebutkan, ada seseorang yang mengantarkan penumpang itu di BIM, setiba pasien yang meninggal tersebut di BIM, seseorang yang menghantarkan itu, kembali terbang ke Malaysia. (yk)