Faktual dan Berintegritas

Penyemprotan masjid dengan cairan disinfektan buatan masyarakat Cupak. (ist)

CUPAK - Masyarakat butuh cairan disinfektan untuk mengantisipasi wabah virus Corona. Sementara di lain sisi masyarakat kesulitan mendapatkan cairan tersebut.

Begitu juga hand sanitizer, nyaris tidak ada stok pada apotek, toko obat atau toko dan swalayan. Kalau pun ada, harganya melambung luar biasa.

Menghadapi kondisi demikian, pemerintah Nagari Cupak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat  bersama masyarakatnya bersama-sama melakukan pembuatan kedua cairan tersebut. Kegiatan itu dipandu dosen Kimia pada salah satu perguruan tinggi di Padang yang juga warga Cupak.

Walinagari Cupak, Fatmi Bahar Dt. Tuo kepada swapena.com, Kamis (26/3) mengatakan,  munculnya ide untuk membuat cairan disinfektan dan hand sanitizer lantaran kedua cairan penangkal virus corona Covid-19 langka di pasaran. "Bahkan bahan untuk meracik cairan ini pun juga sulit, sehingga terpaksa ada yang dibeli di Padang," katanya.

Upaya pembuatan cairan disinfektan dan hand sanitizer itu melibatkan semua jorong di Nagari Cupak. "Ada sembilan jorong semuanya ikut," katanya.

Dari hasil kerja sama tersebut, berhasil dibuat 90 liter cairan disinfektan dan dibagikan ke setiap jorong.  "Masing-masing jorong kebagian 10 liter disinfektan. Itu disemprotkan ke masjid-masjid dan mushalla atau tempat-tempat umum lainnya," lanjut Fatmi.

Ia bersyukur dan berterima kasih kepada masyarakat yang dengan kompak melawan serangan virus corona. "Kita juga sudah siapkan Puskesmas Jua Gaek sebagai posko siaga corona. Di setiap jorong juga ada," tutup Fatmi. (sp)
 
Top