Alirman Sori. |
JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal pemilihan Sumatera Barat, Alirman Sori, mendesak pemerintah pusat untuk segera melakukan tindak cepat dan segera dalam penanganan Covid-19, yang sudah melanda hampir semua daerah di Indonesia.
Kelangkaan alat pelindung diri (APD), masker, disinfectant dan hand sanitizer menjadi persoalan serius di daerah, karena apotek dan toko obat kehabisan stock.
Dua negara besar Amerika dan Rusia, yang menarik warga negaranya dari Indonesia, indikasi bahwa Indonesia tidak aman terhadap pandemik Covid-19, karena jumlah korban terjangkit dan meninggal dunia cendrung meningkat.
Alirman Sori, menilai penarikan warganya oleh Amerika dan Rusia, tidak bisa dianggap hal biasa. Pasti mereka sudah punya data dan dasar yang kuat, bahwa Indonesia tidak aman.
Seharusnya Pemerintah Indonesia berkaca diri dengan negara lain seperti Negara Italy dan Iran yang menganggap enteng penyebaran Covid-19, sehingga korban berjatuhan. "Apakah Indonesia juga terjebak dengan hal sama seperti Italy dan Iran," kata Alirman mempertanyakan.
Imbauan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk melakukan isolasi diri rumah (self lockdown), menurut senator asal Sumbar ini hanya bisa dilakukan oleh orang atau masyarakat yang memiliki kemampuan keuangan.
"Bagaimana dengan masyarakat yang bekerja harian untuk memenuhi kehidupan keluarganya, pasti mereka tidak bisa melakukan isolasi mandiri, karena mereka harus cari nafkah keluarganya, disini kehadiran pemerintah untuk peduli terhadap rakyatnya," lanjut Alirman.
Menurut dia, kebijakan yang stretegis dan tepat adalah lockdown nasional, dengan menggunakan uang negara untuk membiayai kebutuhan sembako rakyat selama 14 hari selama lockdown. Sumber pembiayaan dengan mengalihkan sebagian dana insfrastruktur untuk penanganan Covid-19.
Di tengah rintihan masyarakat yang kesulitan memperoleh pengamanan diri, seperti msker, hand sanitizer dan lainnya, seolah-olah negara atau pemerintah tidak berdaya memenuhinya.
Senator Sumbar ini, mengapresiasi langkah berani yang diambil oleh Pemda DKI dan diikuti oleh Pemerintah Daerah Papua dan Walikota Tegal yang melakukan local lockdown yang seharusnya di take over oleh pemerintah pusat sehingga menjadi “Nasional Lockdown”.
Kekhawatiran jumlah pandemik akan terus bertambah sangatlah beralasan, karena tenaga medis sebagai garda terdepan sudah mulai berjatuhan sakit dan meninggal dunia, karena minimnya peralatan kerja berupa APD yang tidak memadai.
Menurut Alirman, pemerintah dan pemegang kekuasaan lainnya dengan melibatkan konglomerat Indonesia seharusnya bisa dengan cepat mengatasi penyebaran pandemik Covid-19. Penanganan terintergarsi sangat diperlukan dalam dalam mencegah penyebaran pandemik Covid-19, Pemerintah, konglomerat dan masyarakat. (sp)