Mulyadi. |
PADANG - Anggota Komisi III DPR RI, H. Mulyadi mengatakan masyarakat Sumatera Barat sekarang lebih cerdas dalam menentukan siapa yang akan dipilih pada pemilihan calon pemimpin. Mereka tidak mau dipaksakan tentang apa yang ada di kepala para calon.
"Masyarakat kita di Sumatera Barat ini lebih melihat kinerja seorang calon pemimpin ketimbang
janji," katanya kepada wartawan di Padang, Kamis (9/1).
Menurut dia, masyarakat Sumbar punya cara tersendiri pula untuk menentukan siapa yang paling layak menjadi pemimpin. Jika janji-janji yang dibawakan ke tengah-tengah mereka, masyarakat sudah sering mendapatkannya.
"Masyarakat kita lebih senang menerima kabar tentang suatu keberhasilan yang telah dilakukan seorang calon, ketimbang hanya berupa wacana dan rencana," katanya lagi.
Untuk itu, ia berharap pers ikut memberi andil dalam mencerdaskan masyarakat, agar pilkada tidak sampai membodohkan masyarakat. "Pilkada harus memberikan penderdasan kepada masyarakat, bukan pembodohan," lanjut Mulyadi.
Sementara, terkait dengan keikutsertaannya pada pemilihan kepala daerah di Sumatera Barat 2020 ini, Mulyadi kembali menegaskan bahwa ia akan mengatakan apa yang sebenarnya telah dikerjakan selama ini kepada masyarakat. Ia tidak akan mengatakan segala sesuatu yang tidak ia kerjakan. "Jika hanya berjanji atau berwacana, semua orang bisa, tapi saya akan katakan apa yang telah saya perbuat," katanya.
Lalu, siapa yang akan menjadi pasangannya pada 'pertarungan' nanti? Mulyadi belum mau menyebutkan nama secara spontan. "Yang pasti, calon wakil itu yang punya integritas, yang mendukung elektoral, harmonisasi kesamaan visi dan misi," jawab ketua Partai Demokrat Sumbar ini.
Selain itu yang terpenting lagi adalah seorang wakil gubernur nantinya adalah bisa bekerja sama dengan baik dan mampu berkomunikasi secara baik dengan gubernur dan semua lini. "Tentu juga tergantung kepada partai politik pengusung nantinya," sebut Mulyadi. (sp)