Syafrizal di RRI Padang. (ist). |
PADANG - Penggunaan Dana Desa tahun 2020 di Sumatera Barat diharapkan fokus kepada pemberdayaan masyarakat, dan tidak lagi konsentrasi kepada pembangunan fisik. Karena sejak tahun 2015 pembangunan fisik di desa dan nagari sudah memadai untuk mendorong perekonomian.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Sumbar Drs. H. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah dalam Dialog Live Interaktif di RRI Padang, Senin (13/1) pagi.
Menurut Syafrizal Ucok, kegiatan pemberdayaan di nagari dan desa sangat banyak yang bisa dibantu oleh Dana Desa, mulai dari peningkatan SDM dengan pelatihan pelatihan tepat guna yang bermanfaat, beasiswa anak miskin, bantuan bibit buah buahan, inovasi kuliner, kerajinan masyarakat dan lain-lain.
Kemudian yang tidak kalah pentingnya untuk dibantu Dana Desa adalah menggerakkan Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag) dan Bumdes di Desa, terutama untuk memproduksi dan memasarkan potensi yang ada di desa itu sendiri. Ini memerlukan kreativitas dan inovasi dari nagari bersama dengan pengelola Bumnag.
Dengan pemberdayaan masyarakat di nagari, diharapkan akan tumbuh kegiatan yang bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat di nagari. "Saya akan prioritaskan program bantuan Kementerian Desa untuk nagari yang fokus pada pemberdayaan. Minimal ke depan antara pemberdayaan dan program fisik seimbang," kata Syafrizal Ucok, yang juga mantan Wakil Bupati Pessel.
Dialog Live Interaktif "Apa Kabar Dana Desa" di RRI Padang ini berlangsung pukul 08.00-09.00 WIB. Acara yang dipandu Rita dan Tito ini mendapat respon positif dari pendengar yang menelpon, apalagi ada narasumber live by phone Wali Nagari Ambuang Kapua Padang Pariaman Drs. Kardimon.
Dana yang dikelola nagari dan desa sejak tahun 2015 adalah berasal Dana Desa dari pusat dan ADN dari APBD. Tahun 2019 jumlah Dana Desa yang dikucurkan untuk Sumbar berjumlah Rp932,3 miliar dan tahun 2020 ini naik menjadi Rp961,1 miliar. (rl)