Kemendesa PDTT Dorong Lahirnya Destinasi Wisata Desa
YOGYAKARTA - Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dirjen PPMD) Kementerian Desa PDTT-RI, Taufik Madjid, menghadiri gelar penganugerahan penghargaan pemenang lomba Desa Wisata Nusantara 2019 di Tebing Breksi, Desa Sambirejo, Sleman, Yogyakarta (10/12).
Penganugerahan dihadiri oleh Ketua Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendesa PDTT Lilik Umi Nasriyah dan Staf Ahli Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal Ekatmawati beserta pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Desa PDTT.
Acara ini merupakan usaha bersama untuk memajukan desa, meningkatkan perekonomian desa, namun tanpa melupakan pelestarian budaya dan lingkungan di desa. Terselenggaranya lomba ini diharapkan Pemerintah Daerah dan Pengelola Desa Wisata agar dapat mengelola “Destinasi Wisata Desa” secara profesional dan berkelanjutan.
Sebanyak 350 desa yang mendaftar ikut lomba ini. Namun 158 desa yang melengkapi persyaratan via online. Dari 158 desa yang mengirimkan persyaratan lomba, hanya sekitar 28 desa dinyatakan layak untuk proses verifikasi.
Tim verifikasi berasal dari seluruh Direkorat Jenderal di lingkungan Kementerian Desa PDTT bekerjasama dengan Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Platform Pariwisata, Tour Operator dan Marketplace (CAVENTER Indonesia, Wisatasekolah.com, Geotour, dan Traval.co).
Taufik Madjid dalam sambutannya mengatakan, sektor pariwisata merupakan satu entitas yang penting untuk kemajuan ekonomi di desa, yang menjadikan desa sebagai basis tulang punggung ekonomi di masa mendatang.
"Kompetisi ini adalah satu upaya untuk terus mamajukan sektor pariwisata di desa-desa. Dan pemberian penghargaan ini bentuk apresiasi kepada seluruh pemerintah daerah baik kabupaten/kota, dan khususnya pemerintah desa yang berkomitmen dalam memajukan desanya menjadi desa wisata," ujarnya.
Taufik menegaskan, Kemendesa PDTT akan terus bersama dan kolaboratif dengan kementerian/lembaga lain serta pemerintah daerah. Ini penting untuk mendesain satu bentuk pengembangan desa wisata sebagai destinasi baru.
Hal ini sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo yang ditindaklanjuti Mendes PDTT, yaitu memajukan dan menciptakan desa-desa wisata penyangga. Dan wisata penyangga berada di 5 daerah super prioritas pengembangan wisata dan 10 destinasi Bali-Bali baru.
"Tantangan desa wisata, ada pada tata kelola dan SDM. Untuk itu, Kemendesa PDTT akan melakukan pelatihan melalui balai-balai yang dimiliki kementerian yang bekerjasama dengan pegiat-pegiat sadar wisata demi peningkatan SDM pengelolaan desa wisata," ujarnya.
Kemudian, tantangan lainnya keterbatasan infrastruktur dan akses. Sebut saja infrastruktur pariwisata, infrastruktur peningkat dan infrastruktur penunjang di dalamnya. Seperti home stay, akses internet bahkan akses air bersih.
"Semoga kegiatan ini mendorong kesejahteraan masyarakat desa sebagaimana yang diamanatkan kepada kita. Inilah momen kebangkitan desa, yang menjadi kebangkitan Indonesia yang maju dan berdaya saing,” ujar Dirjen PPMD di akhir sambutannya. (rl)