Dr. Dessy Kurnia Sari dan Jamila, memperlihatkan tepung sala yang sudah dikemas rapi dan menarik. (ist) |
PARIAMAN - Piaman, baik kabupaten maupun kota terkenal sebagai pemilik penganan khas, yakni sala lauak. Selama ini, penjualannya secara tradisional, maka ke depan siap untuk naik kelas.
Adalah dosen Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Andalas (Unand), Dr. Dessy Kurnia Sari, bersama tim kegiatan pengabdian masyarakat dari FE Unand lainnya, Venny Darlis dan Velia Meidilisa, merancang pengemasan produk tepung sala Piaman, sala siap goreng dan sala siap saji di Pariaman.
Sala yang merupakan gorengan berbentuk bulat, dengan bahan dasar tepung beras, rempah dan rasa ikan yang khas ini diharapkan lebih bisa diterima pasar.
Ia mengatakan, tim FE Unand kali ini melakukan pengabdian masyarakat pada usaha sala Uni Jamila khas Pariaman. Ia berharap inovasi ini bisa dibawa pada level nasional dan bahkan internasional, melalui pengembangan produk dan pengemasan yang tepat sasaran.
"Uni Jamila akan dibantu dalam hal komunikasi pemasaran terpadu seperti melalui pemanfaatan media sosial, mobile marketing dan Youtube Ads," tambah Dessy.
Produk sala Uni Jamila yang merupakan produk usaha keluarga generasi kedua asal Pariaman, menawarkan produk dengan bahan yang alami sehingga cocok dengan konsep masyarakat saat ini yang peduli kesehatan.
"Sumatera Barat terkenal dengan kuliner yang lezat bahkan telah diakui dunia. Tak hanya randang, masing masing daerah di Sumbar pun memiliki penganan lain yang juga tak kalah lezatnya. Jadi kita ingin, sala juga mendunia," katanya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat dari Universitas Andalas ini, produk asli Sumbar seperti produk tepung dan olahan sala Pariaman ini dapat makin dikenal lebih luas lagi. (hn)