PARIAMAN - Di Kota Pariaman, Sumatera Barat, tidak cuma anak manusia yang disekolahkan. Beruk pun ikut mengenyam pendidikan. Bahkan, di daerah itu ada namanya Sekolah Tinggi Ilmu Baruak.
Beruk atau baruak dalam bahasa Minang adalah sejenis monyet berekor pendek. Di Sumatera Barat, beruk berguna bagi masyarakat untuk memetik buah kelapa.
Agar beruk bisa pintar memanjat, memilih dan memetik kelapa, maka didirikanlah Sekolah Tinggi Ilmu Baruak (STIB) dimaksud. Sekolah itu mengambil lahan sekitar satu hektar di Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara. Di sanalah beruk-beruk tersebut dididik dan dilatih hingga bisa komersial menghasilkan uang bagi sang pemiliknya.
Beruk yang dididik di STIB bukanlah beruk dewasa, melainkan anak-anak beruk yang berusia di bawah satu tahun. Selain dididik, beruk-beruk tersebut dirawat dengan telaten, dimandikan, diberi makanan bergisi dan berprotein. Yang tak kalah pentingnya tentulah diimunisasi. "Beruk-beruk ini diimunisasi sekali sebulan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Pariaman, Effendi Jamal.
Selain itu, beruk-beruk dimaksud diberikan kamar-kamar untuk tempat tidurnya, yakni sejenis rumah yang terbuat dari kayu. bentuknya seperti kotak-kotak, diberi pintu dan diberi tiang sekitar dua hingga tiga meter.
Lalu, kenapa dinamakan sekolah tinggi beruk? Karena memang tempat ia berlatih itu di pohon kelapa, disiapkan untuk bisa memanjat kelapa yang di daerah Sumatera Barat rata-rata tingginya mencapai puluhan meter. Selain itu, tempat tinggal beruk itu pun juga tinggi. "Kalau kelapanya rendah, untuk apa beruk-beruk itu dilatih," kata Effendi lagi menjelaskan kenapa dinamakan tempat pelatihan beruk itu sebagai 'sekolah tinggi'.
Tentu tidak mudah mendidik dan melatih anak-anak beruk tersebut. Diperlukan keahlian khusus dan kesabaran yang tinggi pula.
"Jadi istimewa beruk ini, tidak ada melewati pendidikan dasar dan menengah, melainkan langsung saja tinggi," ujar seorang instruktur beruk di sana mengaku bernama Amaik.
Keberadaan STIB ini selain tempat melatih beruk untuk memanjat kelapa, sekaligus sebagai objek wisata di Kota Pariaman. (sawir pribadi)