 |
| Penyerahan bantuan dari BRI untuk korban banjir Solok Selatan. (ist). |
MUARA LABUH - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Solok bantu masyarakat Solok Selatan yang terkena musibah banjir. Bantuan diantar langsung Pimpinan Cabang-nya, Gokma Dame Hutagaol bersama para pejabat BRI Solok lainnya, Minggu (24/11).
Bantuan senilai Rp50 juta itu terdiri dari beras, telur dan mie instant itu diterima Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Richi Amran didampingi Camat Sungai Pagu, Rolli Almar di posko utama bencana banjir, kantor camat Sungai Pagu di Pasir Talang. Hadir pula dalam kesempatan itu Sekretaris BPBD Solok Selatan, Dicky Nanda Utama. Sedangkan dari BRI Cabang Solok, terlihat dua Asisten Manager Bisnis Mikro (AMBM), Irwandi dan Yuniasri, SPO BRI Solok Syafriadi, Kepala Unit BRI Muara Labuh Hafid Azuri, Kepala BRI Unit Lubuk Gadang, Andi B Wiranata serta lainnya.
Pimpinan Cabang BRI Solok, Gokma Dame Hutagaol dalam kesempatan itu mengatakan, apa yang diberikan oleh BRI Cabang Solok adalah bukti kepedulian BRI kepada masyarakat. Walau jumlahnya tidak seberapa, namun setidaknya mampu meringankan derita masyarakat yang terdampak bencana.
Lebih jauh dikatakan, musibah adalah sesuatu yang tidak bisa diduga-duga. Apalagi seperti saat ini, hujan turun di mana-mana. Untuk itu, masyarakat diminta lebih meningkatkan kewaspadaan.
Ia juga minta para korban terdampak banjir, untuk senantiasa bersabar. "Atas nama BRI Cabang Solok, kami turut berduka dan prihatin atas musibah yang menimpa masyarakat Solok Selatan ini," katanya.
Kepala BPBD Solok Selatan, Richi Amran di kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada BRI Cabang Solok yang teleh peduli akan duka dan derita masyarakat terdampak banjir di daerah itu. "Semoga bantuan ini bisa meringankan beban para korban," kata Richi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah nagari di hampir seluruh kecamatan di Solok Selatan menjadi korban banjir beberapa hari lalu. Bencana itu terjadi lantaran curah hujan yang cukup tinggi. Akibat banjir, selain merendam rumah warga, juga merusak sejumlah fasilitas umum. Begitu juga dengan areal sawah masyarakat tak bisa lagi dipanen. (sp)
